Network
PR DEPOK – Setiap partai politik dan anggotanya biasanya memiliki ciri khas dan gaya kampanye masing-masing.
Biasanya anggota partai politik melakukan kampanye dengan memakai dan membagikan pakaian yang bertuliskan nama dirinya serta logo partai politik.
Tetapi beda halnya dengan pria asal Peru ini, dia memakai baju Akatsuki atau salah satu organisasi ninja di anime Naruto dalam berkampanye.
Baca Juga: PTDI-STTD Kemenhub Buka Seleksi Penerimaan Calon Taruna 2021, Tersedia 2 Program Studi Berikut
Pria tersebut bernama Jorge Hugo Romero yang merupakan anggota partai politik Partido Popular Cristiano (PPC).
Diketahui, Romero mencalonkan diri sebagai anggota parlemen untuk daerah pilihan Andes.
Dia mengatakan alasan memakai baju Akatsuki adalah untuk mengambil hati para anak muda lokal untuk memilihnya saat pemilihan nanti, karena anak muda di lokasi tersebut rata-rata menyukai anime.
Oleh karena ini, Romero memanfaatkan kesempatan itu untuk berkampanye menggunakan jubah atau baju Akatsuki.
Selain itu Romero juga beranggapan bahwa Akatsuki adalah tim atau organisasi ninja yang hebat serta menginspirasi dirinya untuk menciptakan pemerintah yang berprinsip ninja flow demi melawan segala bentuk ancaman, terutama masalah korupsi.
Menurut Romero, korupsi merupakan penyebab utama rusaknya hubungan dalam suatu pemerintahaan.
Romero juga mengaku pada awalnya, dia sangat membenci politik, tapi kemudian merasa jika dirinya tidak terjun ke dunia politik maka masalah korupsi di negaranya akan semakin parah.
“Sebelum saya sangat membenci politik, tapi saya mulai menyadari bahwa jika saya tidak terjun ke dunia politik, masalah korupsi di negeri ini akan bertambah parah,” ujar Remero dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket pada 18 April 2021.
“Dan pemerintahan saya kan dipimpin berdasarkan prinsip aliran ninja,” kata Romero.
Romero juga berniat akan membuat aliansi shinobi yang merupakan akademik untuk menghasilkan tim ninja jika dirinya terpilih nanti.
Namun, meski tujuan baik dari Remero dalam mencalonkan sebagai anggota parlemen, ia tidak terpilih karena dikabarkan partai PPC kalah dalam pemilihan umum dan hanya mendapatkan suara 273.209 suara.
Sebelumnya pemilihan umum di Peru sudah digelar pada 11 April lalu. Pemilihan itu digelar di tengah pandemi tetapi pemilihan tersebut tetap menggunakan SOP ketat yang melindungi para pemilih dari ancaman virus Covid-19.***
