Di tengah kekhawatiran kekerasan yang bisa semakin tak terkendali, Washington berencana mengirim utusannya yakni Hady Amr, untuk berbicara dengan Israel dan Palestina.
"Saya harap ini akan selesai lebih cepat, tetapi Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri," ucap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Seorang menteri di Inggris mendesak agar Israel dan Hamas untuk mengambil langkah mundur dari eskalasi tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk terus bertindak untuk menyerang militer Hamas dan kelompok Gaza lainnya. Hamas dianggap sebagai kelompok teroris oleh AS dan Israel.
Pada Rabu, 12 Mei 2021, pasukan Israel membunuh seorang komandan senior Hamas dan mengebom beberapa gedung, termasuk gedung-gedung tinggi dan sebuah bank, yang menurut Israel terkait dengan kegiatan faksi tersebut.
Hamas mengisyaratkan pembangkangan, dengan pemimpinnya Ismail Haniyeh mengatakan "konfrontasi dengan musuh itu terbuka."
Israel melancarkan serangannya setelah Hamas menambahkan roket ke Yerusalem dan Tel Aviv sebagai pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat Masjid Al Aqsa selama bulan Ramadhan.***