PR DEPOK - Pemerintah Amerika Serikat (AS) baru-baru ini telah mewanti-wanti warganya untuk tidak bepergian ke Indonesia.
Dikabarkan hal itu ditempuh berkaitan dengan infeksi Covid-19 yang dinilai tinggi, ancaman terorisme hingga bencana alam.
Larangan itu dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS melalui travel advisory yang dirilis situs travel.state.gov sejak Selasa, 8 Juni 2021 silam.
Baca Juga: Joe Biden Buat AS Makin Terpuruk, Donald Trump: Dia Lebih Buruk dari Saya
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS sudah mengeluarkan Pemberitahuan Kesehatan Perjalanan Level 3 untuk Indonesia imbas tingginya infeksi Covid-19.
CDC menyebutkan peringatan level 3 itu berarti orang-orang diminta untuk menghindari dan mempertimbangkan kembali rencana keberangkatannya ke Indonesia.
Akan tetapi, orang-orang negeri Paman Sam ini 'diizinkan' bepergian ke Indonesia hanya untuk kepentingan mendesak.
"Tindakan karantina yang dijalankan pemerintah diberlakukan untuk semua orang asing," ujar Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs travel.state.gov.
Kekhawatiran AS pun tak cuma karena Covid-19. Serangan teroris juga menjadi pertimbangan pihak AS agar warganya tidak melakukan kunjungan ke Indonesia.
"Bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, atau tsunami bisa mengakibatkan terganggunya transportasi, sanitasi, ketersediaan layanan kesehatan, dan infrastruktur," ujar Departemen Luar Negeri AS.
Bahkan, pihak AS juga meminta warganya untuk mempertimbangkan perjalanan ke Sulawesi Tengah dan Papua imbas kerusuhan sipil yang terjadi belakangan ini.
"Teroris dapat menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan kantor polisi, hotel, bar, klub malam, pasar/pusat perbelanjaan, restoran, dan tempat ibadah," tuturnya lagi.
Diketahui bersama, ada kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah.
Baca Juga: Sudah Jadi Mantan, Billy Syahputra Tetap Hadiri Pemakaman Ayahanda Hilda Vitria dan Menguatkannya
Kelompok tersebut tengah dikejar tim gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya.
Sedangkan di Papua terdapat kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diketahui bersama saat ini masih dalam pengejaran Satgas Nemangkawi.***