PR DEPOK - Merek pakaian terkenal, Uniqlo dan Zara diduga terlibat kejahatan kerja paksa terhadap Muslim Uighur di provinsi Xinjiang, China.
Hal tersebut kini telah mulai diselidiki oleh pengadilan Prancis yang mengatakan bahwa merek yang dimaksud telah menyembunyikan praktik kerja paksa terhadap Muslim Uighur.
Kerja paksa terhadap Muslim Uighur tersebut dilakukan dalam proses produksi barang-barang mereka.
Selain itu dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, media internasional mengatakan bahwa merek seperti Uniqlo, Zara, SMCP dan Skechers menjadi subjek penyelidikan.
Tetapi perusahaan induk dari Zara, Inditex telah membantah tudingan atau tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa mereka terikat oleh kontrol masuk karyawan yang ketat, serta akan bekerja sama dengan penyelidik sepenuhnya.
Tidak hanya Inditex, SMCP yang merupakan perusahaan yang berbasis di Perancis juga mengambil langkah yang sama yaitu akan bekerja sama dengan otoritas Perancis untuk membuktikan bahwa tuduhan tersebut adalah salah.
Berbeda dengan Inditex dan SMCP yaitu Uniqlo belum memberikan komentar apapun atas tuduhan tersebut dan Skechers mengatakan mereka tidak berkomentar tentang penyelidikan merek tersebut.
Diketahui sebelumnya merek populer lainnya seperti H&M, Burberry, hingga Nike telah menerima efek boikot dari konsumen China setelah melakukan intervensi untuk mengecam tuduhan prakit kerja paksa di Xinjiang.