Akan tetapi, ia dapat dibebaskan dengan jaminan uang sebesar RM300.000 dengan satu penjamin.
Tak hanya itu, Syed Saddiq juga dituduh dengan kasus terpisah yakni pencucian uang di Johor, di mana ia menjabat sebagai anggota parlemen untuk wilayah Muar.
Namun sekali lagi, pria berusia 25 tahun tersebut kembali membantah dan menyatakan bahwa tuduhan yang dilayangkan kepadanya merupakan motif politik.
Dalam sebuah siaran langsung di platform Facebook, Syed Saddiq mengaku bahwa semua uang yang dimaksud dalam dakwaan telah ia pertanggung jawabkan sebelumnya.
Terkait uang RM120.000 yang dikumpulkan pada 2018 lalu, dikatakan dia, telah digunakan untuk kampanye politiknya untuk memperebutkan kursi parlemen di Muar.
Baca Juga: Pesan Desy Ratnasari untuk Aparat saat Masa PPKM Darurat: Kita Meminta Petugas Lebih Manusiawi
Dia juga menyatakan, RM1 juta merupakan milik partai Pemuda Bersatu, dan semua pemimpin di partai mengetahui penarikan tersebut saat itu.
"RM1 Juta itu tidak hilang, semuanya dipertanggung jawabkan," kata Syed Saddiq sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari The Straits Times pada Jumat, 23 Juli 2021.
Sementara itu, pada akhir Maret 2020 lalu, Syed Saddiq sempat mengajukan laporan kepada polisi atas hilangnya uang sebesar RM250.000 di brankas miliknya di rumahnya, Selangor.