"Untuk geopolitik, untuk sains dan kesehatan masyarakat, dan juga untuk moral serta etika, kita harus membuat vaksin tersedia secara global," ujarnya.
Baca Juga: Makin Panas, Andi Arief Bongkar 'Rencana' Ruhut Kudeta Moeldoko: Udah Gila kan
"Dan saya khawatir, sampai saat ini, kami gagal melakukan itu," tambah Sir Jeremy yang juga direktur Wellcome Trust, sebuah yayasan amal yang berfokus pada penelitian kesehatan yang berbasis di London.
Data menunjukkan bahwa 23 negara, 17 di antaranya berada di Afrika, telah memvaksinasi dengan dosis lengkap 2 suntikan kurang dari satu persen dari jumlah total populasi mereka.
Republik Demokratik Kongo, Haiti, Chad, Guineau Bissau dan Sudan Selatan memiliki angka terendah di dunia, dengan kurang dari satu per seribu orang telah menerima dosis kedua.
Suriah, Afghanistan, Nigeria, Kamerun, Yaman, Liberia, Zambia, dan Malawi juga termasuk di antara negara-negara di mana kurang dari satu persen penduduknya yang telah menerima dosis kedua.
Data ini sangat kontras dengan situasi di antara negara-negara kaya, banyak di antaranya sedang memulai proses tentatif untuk kembali normal.
Sebagai perbandingan 68,8 persen dari semua orang di Inggris serta 88,3 persen orang dewasa, telah menerima suntikan pertama di Inggris, sementara 55,4 persen telah diberikan suntikan kedua.
Inggris adalah salah satu dari 17 negara di mana lebih dari setengah penduduknya telah divaksinasi dengan dosis lengkap.