Sementara tu, juru bicara Facebook Afrika, Kezia Anim-Addo tidak ingin memberikan komentar terkait rencana Ethiopia dan tidak merespons tuduhan yang dialamatkan Shumete.
Ethiopia sendiri merupakan negara dengan jumlah 115 juta penduduk dan terdapat sekitar 6 juta orang yang menjadi pengguna Facebook.
Baca Juga: Rapper Kanye West secara Resmi Ajukan Perubahan Nama Jadi 'Ye'
Pada bulan Juni lalu, Facebook sendiri mengklaim bahwa mereka sudah menghapus jaringan akun palsu di Ethiopia yang menargetkan para pengguna lokal yang berhubungan individu yang berafiliasi dengan INSA dan bertugas untuk melakukan pemantauan telekomunikasi dan internet.
Di sisi lain, platform seperti Twitter dan Zoom menolak untuk memberikan komentar terkait keputusan dari Ethiopia.
Shumete sendiri menolak untuk memberikan rincian mengenai waktu, anggaran, dan yang perlu disiapkan untuk pengembangan media sosial ini.
Baca Juga: Prediksi Menkes Budi Gunadi, Sebanyak 208,26 Juta Orang Selesai Vaksinasi pada Januari 2022
Ia kemudian mengatakan bahwa Ethiopia mempunyai keahlian lokal untuk mengembangkan platform sendiri dan tidak akan mempekerjakan orang dari luar.***