Ada Ancaman dari ISIS, Joe Biden Klaim Proses Evakuasi dari Afghanistan Harus Dipercepat

- 25 Agustus 2021, 13:49 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. /REUTERS/Leah Millis.

PR DEPOK - Presiden Joe Biden menyebutkan bahwa proses evakuasi udara pasukan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan harus cepat diselesaikan karena meningkatnya ancaman dari kelompok ISIS di negara itu.

Apabila semakin lama AS tinggal di Afghanistan, ditegaskan Joe Biden, maka ada "risiko serangan terus meningkat oleh kelompok yang dikenal sebagai ISIS-Khorasan atau ISIS-K.

Sekadar informasi, ISIS-K merupakan cabang ISIS di Afghanistan yang juga dinyatakan sebagai musuh Taliban.

Baca Juga: Meski Dua Bulan Lockdown, Kasus Covid-19 di Sydney Terus Naik

"Setiap hari kami berada di sana, kami tahu bahwa ISIS-K mencoba untuk menyerang pasukan AS dan sekutu serta warga sipil yang tidak bersalah," ujar Joe Biden dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Sebelumnya, Joe Biden mengatakan lebih dari 70.000 orang telah dievakuasi sejak 14 Agustus 2021 silam. Namun ada keributan di luar bandara Kabul yang menyulitkan orang Amerika dan sekutu untuk mendapatkan keselamatan.

Di Kabul, Taliban menuturkan bahwa semua proses evakuasi warga asing dari Afghanistan itu harus segera diselesaikan pada 31 Agustus 2021 mendatang.

Baca Juga: Segera Daftar DTKS Kemensos untuk Dapatkan BLT Anak Sekolah Siswa SD, SMP, SMA Senilai Rp4,4 Juta

"Saat ini kami berasumsi bahwa kami akan selesai mengevakuasi pada 31 Agustus 2021. Semakin cepat selesai semakin baik," ujar Joe Biden menambahkan.

"Mengakhiri operasi pada 31 Agustus, bagaimanapun tergantung pada apakah Taliban terus berkerja sama dan mengizinkan akses ke bandara tanpa mengganggu operasi kami," tuturnya lagi.

Diakui Joe Biden, dirinya telah meminta Pentagon dan Departemen Luar Negeri AS untuk kontingensi menyesuaikan jadwal apabila hal itu diperlukan.

Baca Juga: PA 212 Niat Gelar Aksi Soal Muhammad Kece, Husin Shihab: Jangan Karena Ada Demo Berubah Lagi Jadi Level 4

"G7, Uni Eropa, NATO, dan PBB sepakat bahwa tidak seorang pun akan menerima kata-kata Taliban begitu saja. Kami akan mengukur dari perbuatan mereka," ucapnya.

Sementara itu, seorang Jubir Taliban juga sebelumnya telah mendesak Washinton untuk berhenti membawa "ahli Afghanistan" seperti insinyur dan dokter ke luar negeri.

Dikutip dari Al Jazeera, PM Inggris Boris Johnson menegaskan bahwa negara-negara Kelompok Tujuh atau G7 tak akan mengakui pemerintahan Taliban.

Baca Juga: Bahas Soal Pasangan Menikah, Begini Pandangan Harris Vriza Usai Hadir di Pernikahan Rizky Billar

Akan tetapi, jika ingin diakui maka Taliban harus menjamin orang-orang yang mau keluarga dari Afghanistan dapat meninggalkan negara itu, baik sebelum dan sesudah batas waktu.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Al Jazeera Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah