Diterjang Gelombang Baru Pengungsi Afghanistan, Menlu Turki Akui Tak Sanggup Lagi Tanggung 'Beban' Tambahan

- 30 Agustus 2021, 12:15 WIB
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. /Denis Balibouse /REUTERS

Cavusoglu mengatakan Eropa, serta negara-negara regional juga akan terpengaruh jika migrasi dari Afghanistan berubah menjadi krisis dan pelajaran harus dipetik dari krisis pengungsi Suriah.

Diketahui, Turki saat ini menampung 3,7 juta pengungsi Suriah, populasi pengungsi terbesar di dunia, di samping sekitar 300.000 warga Afghanistan.

Hal ini telah memperkuat langkah-langkah di sepanjang perbatasan timurnya untuk mencegah penyeberangan untuk mengantisipasi gelombang migran baru dari Afghanistan.

Baca Juga: 5 Hal Ini Dapat Membuat Insentif Kartu Prakerja Anda Gagal Dicairkan

Sementara Maas mengatakan Jerman berterima kasih kepada Turki atas tawarannya untuk membantu menjalankan bandara Kabul setelah penarikan NATO dan mengatakan Jerman siap untuk mendukung itu secara finansial dan teknis.

“Adalah kepentingan kami sendiri untuk memastikan bahwa keruntuhan di Afghanistan tidak mengacaukan seluruh kawasan,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Maas sedang dalam perjalanan ke Turki, Uzbekistan, Tajikistan, Pakistan, dan Qatar untuk menunjukkan dukungan Jerman bagi negara-negara yang kemungkinan besar akan menderita akibat krisis di Afghanistan.

Baca Juga: Kapan Insentif Kartu Prakerja Cair? Berikut Ini Bocoran Estimasi Jadwalnya

Sedangkan tetangga Turki, Yunani, telah menyelesaikan sistem pagar dan pengawasan sepanjang 40 km untuk mencegah migran yang masih berhasil memasuki Turki dan mencoba mencapai negara-negara UE.***

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah