“Tidak ada yang bisa membuktikan bahwa dia menjadi sasaran balas dendam. Dan dalam keadaan tegang seperti itu, mudah untuk melakukan apa yang Anda inginkan," ujarnya.
"Kami akan menerapkan disiplin dan mengendalikan orang-orang bersenjata. Dan, kami tidak merugikan siapa pun karena tindakan sebelumnya," tutur dia melanjutkan.
“Oleh karena itu, saya meyakinkan bangsa Islam, khususnya rakyat Afghanistan, bahwa kami menginginkan semua kebaikan, penyebab kesuksesan dan kesejahteraan, dan kami berusaha untuk membangun sistem Islam,” ucapnya.
Pernyataan itu muncul sehari setelah Taliban mengumumkan pemerintahan baru Afghanistan yang dibentuk secara esklusif dari anggotanya sendiri serta rekan dekat untuk memegang posisi apa pun.
Dari 33 peran yang diumumkan, 14 adalah mantan pejabat Taliban selama pemerintahan 1996-2001 sebelumnya, lima adalah mantan tahanan Guantanamo, dan 12 sisanya adalah pejabat dari generasi kedua gerakan tersebut.***