Salah satu fokus pembicaraan itu adalah situasi di Jalur Gaza, di mana Mesir membantu menengahi gencatan senjata setelah 11 hari konflik pada Mei lalu.
Meningkatnya kekerasan lintas batas sejak akhir Agustus telah menguji gencatan senjata yang rapuh. Selama seminggu terakhir, militan Palestina telah menembakkan roket ke Israel selama tiga malam berturut-turut.
Naftali Bennett dan Abdel Fattah juga diperkirakan akan membahas isu-isu regional, termasuk pengaruh Iran di Timur Tengah dan krisis di Lebanon, kata para diplomat.
Perjalanan tersebut tampaknya memberi dorongan pada hubungan transportasi antara kedua negara.***