Korea Utara Klaim Berhasil Luncurkan Senjata Hipersonik Hwasong-8 Jenis Baru

- 29 September 2021, 11:54 WIB
Ilustrasi - Korea Utara mengklaim telah berhasil meluncurkan senjata hipersonik Hwasong-8 jenis baru.
Ilustrasi - Korea Utara mengklaim telah berhasil meluncurkan senjata hipersonik Hwasong-8 jenis baru. /Pixabay/Wikilmages.

PR DEPOK - Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) menguji kendaraan luncur hipersonik baru untuk pertama kalinya pada Selasa, 28 September 2021.

Pengujian kendaraan luncur hipersonik itu dilakukan hanya beberapa hari setelah Amerika Serikat (AS) menembakkan senjata hipersonik mereka untuk pertama kalinya.

“Pengembangan rudal hipersonik, salah satu dari lima tugas prioritas utama dari rencana lima tahun yang dihadapi bidang senjata strategis untuk pengembangan ilmu pertahanan dan sistem senjata yang ditetapkan pada Kongres Partai ke-8," kata KCNA.

Baca Juga: Novel Baswedan Cs Diduga Akan Tolak Tawaran dari Kapolri tuk Jadi ASN Polri, Mustofa: Mereka Serba Salah

"Pengembangan itu sesuai dengan proses pengembangan yang berurutan, ilmiah, dan andal," tutur KCNA sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sputnik News pada Rabu, 29 September 2021.

KCNA juga melaporkan, senjata tersebut bernama Hwasong-8 dan ditembakkan dari Mupyong-ri di Provinsi Jagang.

“Dalam peluncuran uji pertama, ilmuwan pertahanan nasional mengkonfirmasi kontrol navigasi dan stabilitas rudal di bagian aktif," ujar mereka.

"Spesifikasi teknisnya termasuk kemampuan manuver pemandu dan karakteristik penerbangan meluncur dari hulu ledak peluncur hipersonik yang terlepas,” katanya melanjutkan.

Baca Juga: Novel Baswedan Cs Kerap Dilabeli Taliban tapi akan Direkrut Polri, Mahfud MD: Nanti Tugasnya Diatur Lagi

Laporan KCNA menambahkan para ilmuwan juga mengonfirmasi stabilitas sistem bahan bakar rudal yang diperkuat dan aktuator yang diperkenalkan untuk pertama kalinya.

Dalam laporan itu menyebutkan bahwa tes tersebut disaksikan oleh Pak Jong Chon, anggota Presidium Biro Politik dan sekretaris Partai Pekerja Korea (WPK).

Tes yang terbang ke arah timur ke Laut Jepang, terdeteksi oleh Jepang dan Korea Selatan. Namun, mereka memperkirakan "proyektil tak dikenal" itu kemungkinan adalah rudal balistik.

Akan sulit bagi mereka untuk membedakannya jika mereka tidak mencarinya. Secara teknis, semua rudal balistik adalah hipersonik, karena mereka harus bergerak lebih cepat dari Mach 5 untuk menghindari gravitasi bumi.

Baca Juga: Respons Isu PKI yang Masuk ke TNI, Hilmi Firdausi: Jangan Sinis kepada Orang yang Waspada Kebangkitan PKI

Namun, kendaraan luncur hipersonik tidak akan mengikuti lintasan balistik tradisional, yang agak mudah dideteksi dan diprediksi.

Sebaliknya, setelah mencapai kecepatan luar biasa berkat roket, kendaraan luncur akan terlepas setelah beberapa menit dan meluncur tanpa daya menuju sasarannya.

Kendaraan luncur hipersonik yang ada seperti yang dikembangkan oleh Rusia dan China, sangat bermanuver dan dimaksudkan untuk menghindari intersepsi.

Rudal hipersonik sangat sulit dideteksi dan ditembak jatuh, karena satelit pendeteksi rudal balistik yang ada mencari panas mesin roket dan kendaraan peluncur tidak memiliki mesin.

Baca Juga: Segera Login Dashboard www.prakerja.go.id untuk Info Pembukaan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 22

Rusia mengklaim sistem pertahanan udara S-500 Prometheus dapat menembak jatuh rudal hipersonik dan AS bermaksud untuk menguji apakah Standard Missile-6 (SM-6) dapat melakukannya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah