"Sumber masalah terbesar adalah salah urus di bank sentral sebelum pengambilalihan Taliban," tutur dia menambahkan.
Sementara itu, Shah Mehrabi, ketua komite audit bank sentral yang membantu mengawasi bank sebelum Taliban mengambil alih dan masih dalam jabatannya, membela tindakan bank sentral.
Lebih lanjut, Shah Mehrabi mengatakan bahwa pihaknya telah berusaha untuk mencegah larinya mata uang lokal Afghanistan.
Tingkat kekurangan uang tunai dapat dilihat di jalan-jalan kota-kota Afghanistan, di mana orang-orang telah mengantri berjam-jam untuk menarik tunai.
Bahkan, sebelum goncangan keruntuhan pemerintah yang didukung Barat, ekonomi Afghanistan tengah berjuang.
Akan tetapi, setelah kembalinya Taliban mengakibatkan berakhirnya miliaran dolar bantuan asing dan meninggalkan dalam krisis yang mendalam.
Harga bahan pokok seperti tepung telah melonjak. Di lain sisi tidak ada lowongan pekerjaan yang membuat jutaan orang menghadapi kelaparan saat musim dingin semakin mendekat.***