Network
PR DEPOK - Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen memberikan tanggapannya mengenai reunifikasi damai yang dilontarkan oleh China.
Dalam tanggapanya, Tsai Ing-wen secara tegas menyebutkan bahwa Taiwan tidak memiliki keinginan untuk tunduk kepada China.
Balasan pernyataan China soal reunifikasi damai ini disampaikan Tsai Ing-wen dalam kesempatan peringatan Hari Nasional Taiwan.
Baca Juga: Baim Wong Unggah Potret Anak Kedua dengan Paula Verhoeven, Nama Adik Kiano Menjadi Sorotan
"Hanya rakyat Taiwan yang memiliki hak untuk menentukan masa depan mereka sendiri, dan mengecam taktik pemaksaan China," kata Presiden Taiwan ini.
Tsai Ing-wen kembali menegaskan bahwa Taiwan bertekad penuh untuk mempertahankan diri dan menjaga perdamaian serta stabilitas regional.
"Kami akan terus perkuat pertahanan nasional dan memperlihatkan tekad untuk membela diri," kata Tsai Ing-wen tegas.
"Kami memastikan tidak ada yang bisa memaksa Taiwan seperti yang telah ditetapkan China kepada kami," tutur perempuan berusia 65 tahun ini lagi.
Baca Juga: Pemerintah Geser Hari Libur Maulid Nabi Muhammad SAW, Mustofa Nahrawardaya: Dapet Prestasi
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Taiwan mengatakan ia sangat berharap dapat meredekan ketegangan yang terjadi di Selat Taiwan.
"Taiwan tidak akan 'maju dengan gegabah'," ucap Tsai Ing-wen sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters pada Minggu, 10 Oktober 2021.
Seperti diketahui, Taiwan belakangan tengah berada di bawah tekanan politik dan militer yang semakin meningkat dari pihak Beijing.
Salah satu adalanya misi militer China dengan mengirimkan sejumalh pesawat tempur di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.
Baca Juga: Studi Terbaru, Ilmuwan Prancis Ungkap Virus Penyebab Covid-19 Bukan dari China
Sebelumnya pada Sabtu, 9 Oktober 2021, Presiden China, Xi Jinping, telah berjanji akan mewujudkan reunifikasi damai dengan pihak Taiwan.
Reunifikasi damai, lanjut Xi Jinping, paling sesuai dengan kepentingan keseluruhan rakyat Taiwan. Namun China akan melindungi kedaulatan dan persatuannya.
"Tak ada yang boleh meremehkan tekad teguh dan kemauan kerras rakyat China untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial," kata dia.***
