Seruan 'Perang Rakyat' Terus Digaungkan, Gerakan Perlawanan terhadap Operasi CIA Semakin Meluas di China

- 18 Oktober 2021, 14:20 WIB
Logo Badan Intelijen AS yang ada di lobi markas CIA di Langley, Virginia pada 3 Maret 2005.
Logo Badan Intelijen AS yang ada di lobi markas CIA di Langley, Virginia pada 3 Maret 2005. /Jason Reed/Reuters

PR DEPOK - Surat kabar harian angkatan bersenjata China telah menyerukan "perang rakyat" melawan operasi CIA yang diperluas di negara berpenduduk paling banyak di dunia itu.

Laporan itu datang dari komentar di sebuah unggahan akun media sosial yang dikelola oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) sebagai tanggapan atas pembentukan unit anti-Beijing baru oleh CIA.

"Dinas intelijen AS, yang secara terang-terangan merekrut agen khusus, pasti memiliki metode yang lebih jahat dan tak tertahankan di baliknya. Tidak ada rubah licik yang bisa mengalahkan pemburu yang baik"

Baca Juga: Apresiasi Atlet Indonesia Sabet Gelar Thomas Cup 2021, Fadli Zon: Ini Anugerah bagi Bangsa Kita, Membanggakan

"Untuk menjaga keamanan nasional, kita hanya perlu mempercayai rakyat dan bergantung pada rakyat,"  tulis unggahan di Weibo. sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sputnik pada Senin, 18 Oktober 2021.

Akun itu mengatakan bahwa pperang rakyat diperlukan untuk melawan agen spionase asing AS dan supaya membuat mata-mata tidak mungkin beroperasi dan menyembunyikan diri.

Diketahui sebelumnya, berita mengenai Pusat Misi China baru CIA muncul pada 7 Oktober lalu.

Direktur CIA William Burns menyebut republik rakyat China adalah ancaman geopolitik paling penting abad ke-21.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Pertama yang Dilihat Ungkap Hambatan Terbesar bagi Kebahagiaan Anda

Leon Panetta, mantan direktur CIA dan menteri pertahanan dalam pemerintahan Barack Obama, menyambut baik pembentukan unit tersebut.

"Tidak diragukan lagi bahwa kita benar-benar membutuhkan intelijen yang jauh lebih baik tentang apa yang sedang dilakukan China"

"China tetap menjadi target yang sangat sulit untuk dapat ditembus, dan untuk alasan itulah di mana AS segera menetapkan fokus yang lebih nyata terhadap China adalah masuk akal," kata Panetta.

Sebuah klip video yang beredar luas oleh media China dalam beberapa hari terakhir menuduh bahwa CIA merekrut agen yang fasih berbahasa China termasuk Mandarin, Kanton, Hakka, dan Shanghai.

Baca Juga: Di Tengah Kesibukan Menjelang Pernikahan, Ria Ricis dan Teuku Ryan Justru Dicibir Warganet karena Hal Ini

Berbicara kepada penyiar berita internasional China pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri Le Yucheng meragukan janji Presiden AS Joe Biden untuk tidak "mencari perang dingin baru" dengan Beijing.

"Secara internasional, AS telah menciptakan kekacauan satu demi satu melalui transformasi demokratis ala mereka," ujar Le.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x