Di ruang Dewan Keamanan, ia menampilkan foto dan diagram yang dimaksudkan untuk merinci senjata pemusnah massal Irak, serta terjemahan dari penyadapan intelijen AS.
Pada satu titik, Powell mengacungkan sebuah botol kecil berisi satu sendok teh simulasi antraks, memperingatkan bahwa Irak tidak menyumbang “puluhan demi puluhan ribu sendok teh” patogen mematikan itu.
Namun nyatanya senjata yang dituduhkan Powell tidak pernah ada, dan pidato itu kemudian dicemooh sebagai titik terendah dalam kariernya.
Baca Juga: Kim Seon Ho Dilaporkan Hengkang dari Program '2 Days and 1 Night' Setelah Skandalnya Memanas
"Saya sedih dengan kematian Colin Powell tanpa diadili atas kejahatannya di Irak"
"Tapi saya yakin pengadilan Tuhan akan menunggunya," cuit Muntadher al-Zaidi, seorang jurnalis Irak yang melampiaskan kemarahannya pada AS dengan melemparkan sepatunya ke Presiden George W Bush saat konferensi pers 2008 di Baghdad.
Pada tahun 2011, Powell mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia menyesal memberikan informasi intelijen yang menyesatkan yang menyebabkan invasi AS. Dia mengatakan banyak sumber yang dikutip oleh komunitas intelijen salah.
Saif Salah al-Hety, seorang jurnalis Irak dalam sebuah tweet mengatakan kesaksian Powell kepada PBB tetap menjadi salah satu perkembangan paling penting di Irak hingga hari ini.
Baca Juga: Barcelona vs Dynamo Kiev: Link Live Streaming, Jadwal Pertandingan, dan Prediksi Susunan Pemain
“Semoga Allah membalas semuanya, serta orang-orang yang mendukung, membantu dan berpartisipasi dengan dia,” kata al-Hety.