"Sayangnya, ini juga menunjukkan masalah yang jauh lebih besar, bahwa situasi keamanan di sana memang rawan," ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Krisis yang terus tumbuh
Lima imam dan dua biarawati, termasuk dua warga negara Prancis, diculik pada April lalu di Croix-des-Bouquets dan kemudian dibebaskan akhir bulan itu dengan uang tebusan.
Penculikan telah menjadi lebih berani dan biasa di Haiti di tengah krisis politik dan ekonomi yang berkembang.
Dengan setidaknya 628 insiden dalam sembilan bulan pertama di tahun 2021, menurut sebuah laporan oleh Pusat Analisis dan Penelitian Hak Asasi Manusia nirlaba Haiti (CARDH).
Di sisi lain, warga Haiti telah melakukan pemogokan nasional pada Senin lalu untuk memprotes kejahatan geng dan penculikan, yang telah meningkat selama bertahun-tahun dan telah memburuk sejak pembunuhan terhadap Presiden Jovenel Moise pada Juli lalu.
Untuk diketahui, menurut CARDH, kasus penculikan di Haiti jarang melibatkan orang asing.
Baca Juga: Chelsea vs Malmo FF: Link Live Streaming, Jadwal Pertandingan, dan Prediksi Susunan Pemain
Para korban biasanya adalah orang Haiti kelas menengah yang tidak mampu membayar pengawal tetapi dapat mengumpulkan uang tebusan dengan meminjam uang dari keluarga atau menjual properti.