“Legenda mengatakan bahwa pada tahun 1945, seekor buaya yang juga kemudian disebut Babiya muncul di kolam kuil beberapa hari setelah seorang perwira tentara Inggris dibunuh secara misterius oleh binatang yang tidak dikenal. Dikatakan bahwa petugas telah menembak seekor buaya yang berada di kuil pada waktu itu,” kata Mahalingeshwara Bhat, ketua dewan pengawas kuil.
Sementara itu, staf di kuil Sri Ananthapadmanabha menyebut buaya tersebut tidak pernah memakan daging dan bahkan tidak menyerang ikan yang ada dalam kolam dengannya.
Buaya tersebut menurutnya ia berikan nasi dua kali per hari, waktu pagi dan sore hari.
“Saya memberi makan Babiya 1 kg beras setiap hari. Dia tidak diberi makan daging, dia bahkan tidak menyerang ikan di danau,” ujarnya.
Padahal, buaya ini merupakan buaya rawa yang memang agresif.
Menurut pakar buaya Anirban Chaudhuri, buaya rawa biasanya suka memakan daging.
Baca Juga: Golkar Siap Memenangi Pemilu 2024, Akbar Tandjung: Kita Partai Besar, Ada Waktu 3 Tahun
“Ini adalah buaya mugger dan makanan liar alami mereka terutama adalah ikan. Mereka juga memakan mamalia kecil dan besar, seperti rusa, babi hutan, dll”
"Jika diberi pilihan, buaya akan selalu memilih makanan alaminya, tetapi penting juga untuk dipahami bahwa mereka adalah penyintas yang hebat dan dikenal sebagai hewan yang tangguh. Oleh karena itu, kemungkinan besar buaya di kolam kuil terutama memakan ikan di sana dan mengonsumsi nasi sebagai bagian dari perilaku terkondisi. Bola nasi diumpankan dua kali sehari hanya sebagai pelengkap makanannya,” kata pakar buaya Anirban Chaudhuri.