Rusia adalah negara pertama di dunia yang mengesahkan vaksin virus corona, meluncurkan Sputnik V pada Agustus 2020, dan memiliki persediaan berlimpah. Namun warga enggan untuk mendapatkannya.
Beberapa kritikus menyalahkan lambatnya vaksinasi pada sinyal yang bertentangan dari pihak berwenang. Media pemerintah kerap memuji vaksin domestik dan mengkritik vaksin buatan negara lain.
Di lain sisi, Rusia masih menunggu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyetujui vaksin miliknya, Sputnik V.
Sebelumnya, WHO secara resmi memulai kembali proses untuk menyetujui vaksin untuk penggunaan darurat.
Sebuah proses yang telah ditunda selama berbulan-bulan oleh WHO karena prosedur hukum untuk mengamankan kesepakatan Dana Investasi Langsung Rusia yang membiayai vaksin sesuai dengan aturan dan prosedur WHO.
Baru-baru ini, pemerintah Rusia akan menerapkan lockdown total yang dimulai pada 28 Oktober mendatang.
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,3 Guncang Malang, BMKG Umumkan Tak Berpotensi Tsunami
Pihak berwenang Rusia percaya perintah untuk membuat orang tidak bekerja akan membantu membatasi penyebaran virus dengan menjauhkan mereka dari kantor dan transportasi umum.
Pemerintah juga mendesak pemerintah daerah untuk memperketat pembatasan mereka sendiri selama periode tersebut.