G20, yang mencakup Brasil, China, India, Jerman dan Amerika Serikat, menyumbang 60 persen dari populasi dunia dan sekitar 80 persen dari emisi gas rumah kaca global.
Ambang 1,5 derajat celcius adalah sisi yang menurut para ahli PBB harus dipenuhi untuk menghindari percepatan dramatis peristiwa iklim ekstrem seperti kekeringan, badai, dan banjir.
Untuk mencapainya, lanjut para ahli PBB, mereka merekomendasikan emisi nol bersih harus dicapai pada tahun 2050.
Baca Juga: Jokowi Banjir Pujian Usai Hadiri KTT G20, Emmanuel Macron Tulis Status Bahasa Indonesia di Facebook
Taruhannya sangat besar, di antaranya adalah kelangsungan hidup negara-negara dataran rendah, dampaknya terhadap mata pencaharian ekonomi di seluruh dunia dan stabilitas sistem keuangan global.
“Ini adalah momen bagi G20 untuk bertindak dengan tanggung jawab yang mereka miliki sebagai penghasil emisi terbesar"
"Namun kami hanya melihat tindakan setengah-setengah daripada tindakan mendesak yang konkret,” tutur wakil presiden kelompok advokasi pembangunan berkelanjutan Global Citizen itu.
Dokumen KTT akhir mengatakan rencana nasional saat ini tentang bagaimana mengurangi emisi harus diperkuat jika perlu dan tidak membuat referensi khusus untuk 2050 sebagai tanggal dalam mencapai emisi nol karbon bersih.
Baca Juga: Ungkap Isi Perjanjian Pranikah Ria Ricis dan Teuku Ryan, Oki Setiana Dewi: Dia Tau akan Kewajibannya
"Kami menyadari bahwa dampak perubahan iklim pada 1,5 derajat celcius jauh lebih rendah daripada pada 2 derajat celcius"