Aksi Protes terhadap Hasil Pemilu di Irak Berubah Menjadi Bentrokan antara Massa dengan Pasukan Keamanan

- 6 November 2021, 13:50 WIB
Pendukung kelompok bersenjata Syiah Irak lari dari pasukan keamanan setelah terjadi bentrok selama protes terhadap hasil pemilu di Baghdad, Irak, 5 November 2021.
Pendukung kelompok bersenjata Syiah Irak lari dari pasukan keamanan setelah terjadi bentrok selama protes terhadap hasil pemilu di Baghdad, Irak, 5 November 2021. /Ahmed Saad/Reuters

Baca Juga: Tanggapi Kebijakan Tes PCR Berubah-ubah, Sandiaga Uno: Kita Tidak Punya Kepentingan Lain Selain Keselamatan

Kementerian Kesehatan Irak mengatakan jumlah yang terluka mencapai 127, kebanyakan dari mereka adalah anggota pasukan keamanan.

Lebih jauh, perdana menteri Irak juga telah mengeluarkan perintah tegas kepada pasukan keamanan untuk menutup gerbang Zona Hijau dan jembatan.

Sementara itu, komisi pemilihan independen Irak mengumumkan bahwa mereka telah selesai meninjau sebagian besar banding yang diajukan setelah pemilihan yang jumlahnya lebih dari 1.300 banding.

Baca Juga: Jokowi Kunjungi Dubai, Ini 14 Perjanjian Kerjasama antara Indonesia dengan PEA

Selain itu, mereka mengklaim hampir menyelesaikan penghitungan suara secara manual dari tempat pemungutan suara saat pelanggaran dilaporkan.

Pemilihan parlemen Irak pada awalnya dijadwalkan berlangsung pada 2022 tetapi diajukan sebagai konsesi bagi para aktivis yang mengorganisir protes terhadap kemiskinan dan korupsi pemerintah pada akhir 2019.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah