Usai Kudeta Militer, Asosiasi Pekerja Sudan Serukan Pemogokan Nasional dan Menolak Mediasi Internasional

- 7 November 2021, 14:50 WIB
Para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang perebutan kekuasaan militer Sudan dan penghapusan pemerintah sipil, di Khartoum, Sudan pada 30 Oktober 2021.
Para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang perebutan kekuasaan militer Sudan dan penghapusan pemerintah sipil, di Khartoum, Sudan pada 30 Oktober 2021. /Mohamed Nureldin/Reuters

PR DEPOK - Para pengunjuk rasa Sudan mengumumkan dua hari pemogokan nasional dan menolak inisiatif yang didukung internasional untuk kembali ke pengaturan pembagian kekuasaan dengan militer setelah kudeta bulan lalu.

Asosiasi Profesional Sudan (SPA), yang mempelopori pemberontakan rakyat menyebutkan inisiatif mediasi itu hanya akan mereproduksi dan memperburuk situasi krisis di Sudan.

Asosiasi menyerukan pemogokan dan pembangkangan sipil pada Minggu, 7 November 2021 dan Senin besok di bawah slogan "Tidak ada negosiasi, tidak ada kompromi, tidak ada pembagian kekuasaan".

Baca Juga: Jason Statham dan Iko Uwais Saling Memuji saat Syuting Expendables 4, Simak Potretnya

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera, mereka juga berjanji akan terus memprotes sampai pemerintah sipil didirikan untuk memimpin transisi menuju pemerintahan sipil penuh.

Dilaporkan dari Ibu Kota Khartoum, SPA telah meminta warga sipil pada Sabtu malam untuk mendirikan barikade di lingkungan mereka dan di jalan-jalan utama dan juga mengurangi jumlah orang yang akan pergi bekerja.

Para pengunjuk rasa pro-demokrasi telah menggelar demonstrasi besar-besaran mengecam kudeta, yang menggelincirkan jalan rapuh negara itu menuju demokrasi dan disambut dengan kecaman internasional.

Baca Juga: Benarkah Olahraga di Pagi Hari Mampu Turunkan Risiko Kanker Prostat? Berikut Penjelasannya

"Kudeta tidak dapat melanjutkan mobilisasi yang telah kita lihat dan yang akan kita lihat dalam beberapa hari dan minggu ke depan," ujar Nureldin Satti, Duta Besar Sudan untuk AS.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x