Peretas yang Disponsori Iran Menargetkan Sektor Transportasi dan Kesehatan Amerika Serikat

- 22 November 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi keamanan siber.
Ilustrasi keamanan siber. /Pixabay

Peringatan oleh pemerintah ketiga negara itu datang ketika pihak Microsoft melaporkan bahwa enam kelompok ancaman dari Iran yang telah menyebarkan ransomware sejak September 2020.

Selain itu, Microsoft mengumumkan pada Oktober bahwa mereka mencurigai peretas Iran telah menggunakan teknik yang disebut "password spraying" untuk merusak akun Microsoft Office 365 milik perusahaan teknologi pertahanan Israel dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Pertama yang Dilihat Ungkap Ketakutan Anda, Salah Satunya Kematian

Lebih jauh, pada Juli lalu, Facebook menyatakan bahwa sekelompok peretas Iran menggunakan akun palsu untuk menargetkan personel militer Amerika Serikat serta pekerja pertahanan dan kedirgantaraan.

Menurut laporan, organisasi peretas bernama Tortoiseshell ini menggunakan Facebook dan platform media sosial lainnya untuk berinteraksi dengan target dan membangun kepercayaan.

Kemudian peretas Tortoiseshell menginfeksi perangkat para target dengan malware untuk spionase.

Baca Juga: Banjir Masih Melanda Jakarta, Guntur Romli Sentil Anies Baswedan: Koar-koar Surut 6 Jam, Ini Sudah 6 Hari

Israel juga menjadi target serangan peretas. Media setempat melaporkan bulan lalu bahwa organisasi peretas Iran merilis data ratusan personel militer Israel dan foto pribadi Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz ke situs gelap.

Awal bulan ini, organisasi lain yang diduga terkait dengan Iran merilis sejumlah besar data dari aplikasi kencan LGBTQ Israel setelah permintaan tebusan tidak dipenuhi.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah