PR DEPOK - Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) telah memberi nama varian baru Covid-19 dengan sebutan varian Omicron dan mengklasifikasinya sebagai virus yang sangat menular.
Di sisi lain, risiko aktual dari Omicron belum terlalu jelas. Namun, WHO menyebutkan bukti awal menunjukkan bahwa varian baru itu memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi dibandingkan varian lainnya, termasuk Delta.
WHO mengklaim, bahwa seorang yang sudah pernah terjangkit Covid-19 kemudian sembuh, maka ada kemungkinan terinfeksi kembali.
Baca Juga: Ridwan Kamil Dapat Dukungan untuk Maju Jadi Capres 2024 dari Partai Hanura Jawa Barat
Banyak negara bagian di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa telah membatasi perjalanan wisatawan, khususnya dari Afrika.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari News 18 pada Sabtu, 27 November 2021, berikut rangkuman dari WHO mengenai varian baru Omicron.
Kelompok pakar WHO khusus menangani evolusi virus Sars-CoV-2 telah berkumpul pada Jumat, 26 November 2021 kemarin untuk mengevaluasi varian baru Covid-19 yang kemudian diberi nama berdasarkan huruf alfabet Yunani.
Baca Juga: Dua Ledakan Terjadi di Afghanistan, Tewaskan 4 Orang dan Satu Anak Terluka
Dari lebih dari 200 kasus baru yang dikonfirmasi per hari dalam beberapa pekan terakhir oleh WHO, jumlah kasus baru per hari di Afrika Selatan melonjak menjadi 2.465 pada Kamis lalu.