Belanda Umumkan 13 Kasus Baru Covid-19 Varian Omicron pada Penumpang dari Afrika Selatan

- 29 November 2021, 11:35 WIB
Ilustrasi masyarakat Belanda mengenakan masker mencegah penularan Covid-19.
Ilustrasi masyarakat Belanda mengenakan masker mencegah penularan Covid-19. /Jorjoson/Pixabay

PR DEPOK - Otoritas kesehatan Belanda mengumumkan bahwa 13 kasus baru Covid-19 varian Omicron ditemukan di antara penumpang dalam penerbangan dari Afrika Selatan ke Amsterdam pada Jumat lalu.

Pihak berwenang menguji lebih dari 600 penumpang yang terdaftar dalam dua penerbangan ini, menemukan 61 kasus virus corona, dan terus menguji kasus ini untuk varian baru.

“Bukan tidak mungkin lebih banyak kasus akan muncul di Belanda,” ujar Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge dalam konferensi pers di Rotterdam.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Rilis SE tentang Prokes Perjalanan Internasional yang Berlaku Hari Ini, Berikut Aturan Lengkap

Seorang juru bicara KLM, maskapai Belanda, sebelumnya mengatakan para penumpang dalam penerbangan itu telah dites negatif atau menunjukkan bukti vaksinasi sebelum naik pesawat di Cape Town dan Johannesburg.

“Terlalu jauh untuk mengatakan kami terkejut dengan tingginya jumlah kasus. Tapi kami tidak punya penjelasan lebih," kata juru bicara KLM, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Senin, 29 November 2021.

Juru bicara KLM itu mengatakan bahwa banyak dari kasus positif mungkin adalah orang yang telah divaksinasi, atau jumlah orang yang tidak biasa mengembangkan infeksi setelah dites negatif.

Baca Juga: Australia Deteksi Covid-19 Varian Omicron Pertama pada 2 Pendatang dari Afrika Selatan

Otoritas kesehatan Belanda berusaha menghubungi sekitar 5.000 penumpang lain yang bepergian dari Afrika Selatan, Botswana, Eswatini, Swaziland, Lesotho, Mozambik, Namibia dan Zimbabwe untuk mendesak mereka agar segera melanjutkan pengujian Covid-19.

Varian ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan kini telah ditemukan di Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Denmark, Belgia, Botswana, Israel, Australia, dan Hong Kong.

Paula Zimmerman, seorang fotografer Belanda yang kembali dari mengunjungi kerabatnya di Afrika Selatan pada Jumat pagi, mengatakan situasi penumpang di dalam pesawat kacau karena sudah berjam-jam menunggu di landasan dan terminal.

Baca Juga: Imbang di Kandang Lawan Manchester United, Thomas Tuchel: Ini Sangat Tidak Biasa

Zimmerman diberitahu bahwa dirinya dites negatif pada pukul 4 pagi waktu setempat, hampir 18 jam setelah mendarat di Amsterdam, Belanda.

Namun,lanjutnya, ia kemudian ditempatkan dalam barisan orang-orang yang dinyatakan positif Covid-19.

“Itu benar-benar aneh. Tidak ada koordinasi. Petugas sangat sedikit dan benar-benar tidak ada orang yang mengambil kendali,” tuturnya.

Setelah menghabiskan berjam-jam dalam penerbangan yang kemungkinan memiliki banyak penumpang yang terinfeksi membuat Zimmerman cemas akan hari-hari mendatang.

Baca Juga: Cara Daftar Peserta JKP Milik BPJS Ketenagakerjaan untuk Dapatkan Bantuan Uang Tunai

Lebih lanjut, warga negara Belanda masih bisa pulang dari Afrika bagian selatan, sementara warga negara Uni Eropa dapat transit ke negara asal mereka.

Sementara staf medis, awak maskapai, dan orang-orang yang sangat membutuhkan masih diizinkan untuk bepergian.

KLM akan terus terbang ke wilayah tersebut, tetapi semua penumpang sekarang harus dites negatif sebelum keberangkatan dan kemudian dikarantina setidaknya selama lima hari setelah tiba di Belanda.

Baca Juga: Ameer Azzikra Meninggal Dunia, Abidzar Turut Berbelasungkawa hingga Sebut Nama Mendiang Uje

Karena banyak negara Eropa berjuang untuk mengatasi lonjakan kasus virus corona, varian baru Omicron telah terdeteksi.

Pemerintah Belanda mengumumkan pada Jumat lalu bahwa bar, restoran, dan sebagian besar toko akan ditutup pada malam hari untuk mengekang gelombang kasus Covid-19.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah