Meski Diklaim Lebih Menular, WHO Pastikan Belum Ada Kasus Kematian akibat Varian Covid-19 Omicron

- 4 Desember 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi virus corona varian Omicron.
Ilustrasi virus corona varian Omicron. /Pixabay/papazachariasa

Lebih lanjut Lindmeier menyatakan bahwa dunia perlu melindungi diri terhadap varian Delta.

Sejak Covid-19 pertama kali, WHO telah mengonfirmasi bahwa telah terjadi 263 kasus dan 5,22 juta lebih kematian secara global.

“Semakin banyak negara yang terus memburu dan terus memeriksa orang-orang dan secara khusus mencari varian Omicron, kami juga akan menemukan lebih banyak kasus dan informasi dan, semoga tidak, uga kemungkinan kematian,” kata Lindmeier.

Baca Juga: Cegah Kejahatan, Orang Tua Diminta Tak Unggah Sembarangan Data di Media Sosial

Setelah varian Omicron muncul terdeteksi pada Botswana dan Afrika Selatan, beberapa negara di Eropa dan Amerika Utara pekan lalu segera menerapkan pembatasan perjalanan.

Pembatasan perjalanan tersebut diberlakukan terhadap negara-negara di kawasan Afrika Selatan serta juga melarang adanya penerbangan.

Langkah tersebut cukup menuai kecaman dari para pejabat di PBB, WHO, agen perjalanan internasional, serta asosiasi pekerja.

Baca Juga: Babak 8 Besar Liga 2 Indonesia 2021 Tetap di Pulau Jawa, Yunus Nusi: Jadwal akan Koordinasi dengan Pemerintah

“Daripada melihat penutupan perbatasan, pembatasan dan sebagainya, jauh lebih baik untuk mempersiapkan negara Anda, sistem kesehatan atas kemungkinan kasus yang muncul,” katanya.

Lindmeier mengatakan bahwa varian Omicron ini akan meluas, meski saat ini varian Delta termasuk salah satu yang paling dominan di lebih dari 90 persen dunia.***

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Anadolu ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah