Petugas telah pergi dari pintu ke pintu dan bisnis terdekat untuk meminta sampel tulisan tangan dan menanyai penduduk setempat tentang pergerakan mereka pada hari pesan itu muncul.
Kehebohan itu dilaporkan ke situs berita Daily NK yang berbasis di Seoul oleh jaringan 'wartawan warga' yang menyamar di Korea Utara dan Tiongkok.
Polisi kemungkinan akan menggunakan ribuan kamera CCTV yang dipasang Kim Jong Un di seluruh kota untuk melacak pelakunya.
Kritik terhadap Kim Jong Un atau rezim dilarang keras dan mereka yang menentang tiraninya kemungkinan akan menghadapi hukuman panjang di kamp kerja paksa yang terkenal kejam.
Dalam kasus yang serius, pemberontak bahkan dapat dihukum mati.
Protes terhadap Kim Jong Un sangat jarang dan hampir tidak pernah terdengar di ibu kota Pyongyang di mana hanya elit yang diizinkan untuk tinggal.
Baca Juga: Hempas Posisi Delta, Ahli Prediksi Covid-19 Varian Omicron akan Dominan di Singapura
Contoh terakhir yang tercatat adalah pada Maret 2018, ketika seorang kolonel dieksekusi di depan umum setelah menulis slogan di Rumah Kebudayaan 24 April di Pyongyang. 24 April adalah Hari Matahari, hari ulang tahun kakek Kim, Kim Il-sung, pendiri Korea Utara.
Namun, kekurangan makanan telah menjadi sangat parah sehingga menyebabkan kesengsaraan bagi penduduk ibu kota.