Lama Tak Terlihat, Kim Jong Un Baru Muncul di Tengah Wabah Virus Corona

- 16 Februari 2020, 12:02 WIB
PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong Un beridiri di hadapan makam Kim Jong Il saat perayaan hari lahir Kim Jong Il dalam foto tak bertanggal yang dirilis North Korea's Central News Agency, Sabtu 15 Februari 2020.*
PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong Un beridiri di hadapan makam Kim Jong Il saat perayaan hari lahir Kim Jong Il dalam foto tak bertanggal yang dirilis North Korea's Central News Agency, Sabtu 15 Februari 2020.* /KCNA/REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT- Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un muncul di publik untuk pertama kalinya setelah 22 hari tidak terlihat.

Kim Jong Un muncul di tengah ancaman virus corona yang menyebar dari Tiongkok ke sejumlah negara.

Kantor Berita Korea Utara KNCA, Sabtu 15 Februari 2020 menyebut, Kim Jong Un mengunjungi makam nasional dan memperingati hari lahir sang ayah, mantan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Il.

Kim Jong Un memberikan penghormatan kepada patung Kim Jong Il di Istana Matahari Kumsusan di Pyongyang.

Baca Juga: Beredar Isu Aqil Siraj Sebut Jokowi Cucu Nabi Musa, Berikut Faktanya

Baca Juga: Eropa Konfirmasi Kasus Kematian Pertama Virus Corona

Kemunculan Kim Jong Un itu merupakan yang pertama sejak dia menghadiri perayaan Imlek pada 25 Januari lalu.

Reuters melaporkan sebagaimana dinukil Antara, dalam kunjungan itu, Kim Jong Un didampingi para pejabat tinggi partai termasuk Kepala Presidium Majelis Tinggi Rakyat Choe Ryong Hae dan Wakil Ketua Komisi Urusan Dalam Negeri Pak Pong Ju.

Hari lahir Kim Jong il, 16 Februari adalah hari libur nasional sebagai peringatan Hari Sang Bintang Benderang.

Baca Juga: Wali Kota Depok Mohammad Idris, Tinjau Langsung Lokasi Banjir di Tirta Mandala

Sejauh ini, Korea Utara belum mengonfirmasi adanya kasus infeksi virus corona. Namun, KCNA menyebut bahwa pemerintah memperpanjang periode karantina bagi orang orang-orang yang menunjukkan gejala infeksi menjadi 30 hari.

Seluruh institusi pemerintahan dan orang asing yang tinggal di negara itu diminta mematuhi kebijakan tersebut tanpa kecuali.

Sumbangan dari komunitas muslim

Sementara itu, komunitas muslim di Beijing menghimpun dana 914.070 yuan atau sekira Rp 1,79 miliar untuk disumbangkan kepada pemerintah Tiongkok dalam rangka penanggulangan wabah virus corona.

Dana sebanyak itu didapat dari masjid, warga, dan pengusaha muslim pada periode 2-12 Februari 2020.

Qingzhen Guyun sebagaimana dikutip Antara menngabarkan, dari jumlah itu, 79.640 yuan didapat dari sumbangan para imam dan pengurus masjid. Kemudian 23.610 yuan berasal dari individu umat Islam di Beijing.

Lalu, 53.000 yuan dihimpun dari para pengusaha muslim. Selain uang tunai, para pengusaha juga menyumbangkan ribuan masker.

Asosiasi Islam China (CIA) juga memublikasikan daftar penyumbang melalui istus tersebut secara berkala. Setiap penyumbang akan diberi sertifikat sebagai bentuk ucapan terima kasih.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x