PR DEPOK - Pada 6 Januari 2022, pasukan keamanan Sudan kembali tembak mati tiga pengunjuk rasa ketika aksi demonstrasi anti-kudeta militer.
Sampai saat ini sedikitnya 60 orang tewas dan banyak orang terluka dalam tindakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta militer di Sudan sejak Oktober 2021 lalu di Sudan.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters, Komite Pusat Dokter Sudan telah membenarkan hal ini dan menyampaikan bahwa seluruh korban tewas pada Kamis kemarin merupakan pengunjuk rasa.
Baca Juga: Dianggap Tidak Produktif, Pemerintah Cabut Ribuan Izin Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara
Seluruhnya meninggal akibat peluru tajam yang ditembakan oleh personel keamanan selama demonstrasi di kota Omdurman dan Bahri tepat berseberangan dengan Sungai Nil dari Khartoum.
Dapat diketahui bersama, para pengunjuk rasa melakukan aksi demonstrasi untuk membawa perubahan demokratis di Sudan.
Para pengunjuk rasa kembali berusaha untuk mencapai istana kepresidenan di ibu kota demi menekan aksi militer yang kudetanya menghentikan pengaturan pembagian kekuasaan yang dinegosiasikan setelah penggulingan Omar al-Bashir pada tahun 2019 lalu.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Karier dan Keuangan Jumat, 7 Januari 2022: Scorpio Peluang Karier Terbuka bagi Anda
Pihak militer itu sendiri telah membenarkan kudeta tersebut sebagai suatu koreksi yang diperlukan untuk menstabilkan transisi pemerintahan.