PR DEPOK - Baru-baru ini kasus flu burung menginfeksi manusia telah teridentifikasi di barat daya Inggris.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyebut bahwa orang tersebut telah melakukan kontak dekat dengan burung yang terinfeksi.
"Orang tersebut tertular flu burung dari kontak yang sangat dekat dan terus-menerus dengan sejumlah besar unggas yang terinfeksi, yang mereka simpan di dalam dan di sekitar rumah dalam jangka waktu yang lama," kata UKHSA.
Baca Juga: Kerusuhan Pecah di Kazakhstan? Apa yang Diinginkan Pengunjuk Rasa?
Menurutnya, individu yang terinfeksi flu burung tengah dalam kondisi kesehatan yang baik dan tidak ada bukti penularan selanjutnya.
Menurut badan kesehatan Inggris itu, orang yang terinfeksi kini sedang menjalani isolasi mandiri dan gejalanya hanya menimbulkan risiko kecil bagi publik.
"Semua kontak individu, termasuk mereka yang mengunjungi tempat tersebut, telah dilacak dan tidak ada bukti penyebaran infeksi ke orang lain"
Baca Juga: Bertindak Sebagai Tuan Rumah, Persib Bandung Gunakan Jersey Kebesaran Saat Kontra Persita Tangerang
"Individu tersebut saat ini baik-baik saja dan sedang menjalani isolasi mandiri. Risiko bagi masyarakat luas dari flu burung sangat rendah," tutur badan itu, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari CGTN News pada Jumat, 7 Januari 2022.
FLu burung merupakan jenis influenza yang menyebar di antara unggas dan penularan flu burung dari manusia ke manusia mungkin terjadi tetapi sangat jarang.
Sementara virus yang diidentifikasi di Inggris adalah jenis H5 yang ditemukan pada unggas.
Namun hingga kini belum begitu jelas kemungkinan kasus di Inggris tersebut disebabkan virus jenis H5N1 yang sama, yang telah menyebabkan wabah dan pemusnahan massal di seluruh dunia.
Baca Juga: Inilah Rekor Fantastis Persib Bandung Tak Pernah Kalah Lawan Persita Tangerang Sejak 15 Tahun Lalu
Bulan lalu, kepala petugas kesehatan hewan Inggris memperingatkan flu burung pada tingkat yang fenomenal di negara itu.
Sedangkan di Israel bagian utara, lebih dari 5.000 burung bangau yang bermigrasi tewas dalam wabah baru-baru ini.
Akibat dari insiden tersebut, memaksa para petani memusnahkan ratusan ribu ayam dalam upaya untuk menahan wabah.
Dalam beberapa pekan terakhir, kasus telah dilaporkan di Belanda, Slovenia, Ceko dan dengan dokter hewan percaya virus tersebut beredar melalui burung yang bermigrasi.***