Pesan Haru Seorang Ibu yang Mengunggah Video Anaknya Telah di Bully

- 20 Februari 2020, 19:07 WIB
KASUS Bullying siswi SMP di Purworejo disebut akan diselesaikan melalui mediasi dan diversi.*
KASUS Bullying siswi SMP di Purworejo disebut akan diselesaikan melalui mediasi dan diversi.* /pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Bullying adalah masalah yang saat ini masih menjadi perhatian setiap orang. Banyak yang mengecam pelaku yang melakukan tindakan tidak terpuji ini karena dampak yang ditimbulkan sangatlah berbahaya pada korban.

Bullying juga diterima oleh seorang anak bernama Quaden. Melalui sebuah video yang dibagikan oleh ibunya sendiri, karena merasa bingung harus berbuat apalagi untuk menahan diri melihat anaknya yang kerap mendapat bully.

Seorang ibu di Australia, Yarraka Bayles membagikan video putranya Quaden setelah menjemputnya dari sekolah sambil menangis karena bullying. Dia mengatakan bahwa ia berusaha untuk menutupi tapi kali ini dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Baca Juga: Kasus Pertama di Timur Tengah, Dua Orang Tua di Iran Tewas Akibat Virus Corona

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Mirror pada Kamis, 20 Februari 2020 seorang ibu asal Australia bernama Yarraka Bayles menemukan puteranya histeris ketika menjemputnya dari sekolah.

Kemudian Bayles membagikan video anaknya yang histeris tersebut di Facebook dan memohon kepada para orangtua lain untuk mendidik anak-anak mereka sendiri mengenai dampak yang ditimbulkan oleh bullying.

Quaden yang berusia 9 tahun terlahir dengan achondroplasia dwarfism dan telah lama menjadi sasaran bullying di taman bermain dan kerap mendapatkan komentar mengerikan di internet.

Baca Juga: Pilkada Depok 2020, Akar Rumput Golkar Dukung Koalisi Gerindra-PDIP

Rekaman video tersebut menunjukkan Quaden menangis ketika dia membuat berbicara "apa gunanya" dan "Aku hanya ingin mati sekarang".

"Saya baru saja menjemput anak saya dari sekolah, menyaksikan bullying, menelepon kepala sekolah, dan saat ingin orang-orang tahu, orangtua, guru - ini adalah efek yang ditimbulkan oleh bullying, inilah yang hasilkan oleh tindak bully, jadi bisakah kalian mendidik anak-anakmu, keluargamu, dan teman-temanmu," ungkap Bayles.

"Ini adalah dampak bullying terhadap anak berusia sembilan tahun yang hanya ingin pergi sekolah, mendapatkan pendidikan, dan bersenang-senang setiap hari, tapi kenapa ini selalu terjadi," katanya.

Baca Juga: Diperkirakan Ada 20 Klinik di Jakarta, Polisi Buru Dokter Penerima Kosmetik Abal-abal dari Depok

Ketika puteranya menarik ibunya, Bayles malah merobohkan dirinya sendiri dan mengatakan dirinya ingin orang-orang disektarnya tahu betapa menyakitkan sebagai sebuah keluarga untuk menghadapi aksi bullying.

"Saya ingin orang-orang tahu betapa menyakitkannya kita sebagai keluarga, saya ingin orang-orang mendidik anak-anak mereka," ungkapnya.

Quaden yang membenamkan kepalanya di kursi mobil dan Bayles menjelaskan bahwa ini adalah keadaan yang bisa dia pilih ketika tidak ada pilihan lain.

Baca Juga: Penembakan Hanau, 11 Orang Tewas Setelah Sebuah Serangan Terjadi di Jerman

Dia mengatakan bullying telah mendorong anaknya untuk melakukan upaya bunuh diri setelah orang-orang mempermalukannya di depan umum di manapun anaknya berada.

Yarraka Bayles juga menambahkan bahwa keadaan ini membuatnya seakan gagal menjadi orang tua.

"Ini terjadi setiap hari, dan kita muak, Anak Anda bisa jadi pelaku bullying yang mendorong seorang anak melewati batas, tapi Tuhan menolongnya," ungkapnya.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Depok Hari Ini Kamis, 20 Februari 2020

"Aku biasa mengatakan padanya 'abaikan saja'. Yah tidak, jika mengabaikan tidak menyelesaikan masalah, bagaimana itu mengatasi masalah jika kamu memilih untuk mengabaikannya? Itu perlu ditangani segara dan itulah yang saya lakukan sekarang," tambahnya.

Video itu diunggah di Facebook dengan tulisan, "Ini adalah dampak serius dari Bullying! Saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa lagi."***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x