Pemerintah Pakistan berjanji akan menambah kembali gandum kepada Afghanistan sebanyak 35 ton. Di sisi lain, Taliban sedang melakukan negosiasi ke pemerintah India untuk bisa mendapatkan 55 ton gandum.
Sebelumnya krisis keuangan di Afghanistan ini berawal dari adanya sanksi Internasional, terhadap para anggota Taliban.
Sehingga terjadinya pembekuan aset bank sentral dan penurunan bantuan secara tiba-tiba.
Baca Juga: Jadwal Resmi Pembukaan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 23, Daftar Hanya di Link Ini
Padahal bantuan tersebut menjadi salah satu tulang punggung kehidupan ekonomi di Afghanistan.
Setelah Taliban menguasai Afghanistan, mereka mulai kekurangan dana dan menghadapi krisis ekonomi.
Namun bantuan kemanusiaan terus menerus didatangkan dari pihak asing, tujuannya agar jutaan masyarakat Afghanistan untuk tidak kelaparan melalui PBB.
Baca Juga: Para Arkeolog di Spanyol Temukan Sisa-sisa Serangkaian Kuil Hercules yang Hilang
PBB juga meminta para penyumbang bantuan untuk mengeluarkan dana senilai 4,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 62,9 triliun di awal tahun 2022.***