Ia memiliki serangkaian skandal di tengah meningkatnya laporan tentang pertemuan yang melanggar lockdown.
PM Inggris itu sebelumnya mengakui dia menghadiri pesta di kediaman resminya pada Mei 2020, dan meminta maaf.
Polisi Inggris mengatakan bahwa mereka tidak akan menyelidiki dugaan kejadian di Downing Street kecuali penyelidikan internal pemerintah yang sedang berlangsung menemukan bukti potensi pelanggaran pidana.
Pihak oposisi telah meminta Johnson untuk mengundurkan diri, menyebut pria berusia 57 tahun itu sebagai penipu yang menuntut warga Inggris mengikuti beberapa aturan paling ketat dalam sejarah negara itu saat dia dan stafnya berpesta.
Sejumlah kecil tapi terus bertambah di Partai Konservatifnya sendiri telah menggemakan seruan itu, khawatir hal itu akan merusak prospek pemilihannya.
Boris Johnson telah memberikan berbagai penjelasan dari para pihak, termasuk sebelumnya mengeluarkan bantahan bahwa ada aturan yang dilanggar.
Dalam beberapa hari terakhir, dia telah mengakui kemarahan publik atas kemunafikan pemerintahannya.***