Gambar Ratu Elizabeth yang duduk sendirian di gereja pada upacara peringatan mendiang suaminya adalah salah satu gambar paling mencolok di Inggris di bawah pembatasan virus.
Staf di pesta dilaporkan pergi ke supermarket terdekat untuk mengisi koper dengan alkohol, menggunakan laptop untuk memutar musik di ruang bawah tanah Downing Street.
Mereka juga disebut memecahkan ayunan yang digunakan oleh putra perdana menteri di tengah pesta pora.
Saat itu, warga Inggris tidak diperbolehkan bersosialisasi di dalam ruangan, kecuali dengan orang-orang dari rumah tangganya atau yang disebut support bubble.
Orang dapat bersosialisasi di luar ruangan, tetapi dalam kelompok hingga enam orang, atau dua rumah tangga dengan ukuran berapa pun.
Atas laporan itu, kantor Boris Johnson meminta maaf kepada Ratu Elizabeth dan keluarga kerajaan.
Baca Juga: Puput Sudrajat Datangi Polda Metro Jaya, Netizen Justru Salfok dengan Ucapan Awak Media
"Sangat disesalkan ini terjadi pada saat berkabung nasional dan No. 10 Downing Street telah meminta maaf kepada Istana," kata juru bicara perdana menteri kepada wartawan.
Boris Johnson, yang menang telak dalam pemilihan umum pada 2019, menghadapi krisis paling parah dari jabatan perdana Menteri.