Muncul Skandal Pesta di Tengah Lockdown Berturut-turut, PM Inggris Boris Johnson Diminta Mengundurkan Diri

- 16 Januari 2022, 10:35 WIB
PM Inggris, Boris Johnson, diserukan untuk mengundurkan diri usai skandal pesta di tengah lockdown terus bermunculan.
PM Inggris, Boris Johnson, diserukan untuk mengundurkan diri usai skandal pesta di tengah lockdown terus bermunculan. /REUTERS/Hannah McKay.

PR DEPOK – Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menghadapi seruan untuk mengundurkan diri yang terus meningkat.

Seruan pengunduran diri untuk Boris Johnson it uterus meningkat setelah lebih banyak pengungkapan tentang pesta reguler yang diselenggarakan di Downing Street (kantor PM dan staf).

Pesta yang dilakukan Boris Johnson dan stafnya tersebut melanggar aturan lockdown Covid-19, yang diterapkan oleh mereka sendiri.

Oposisi pemerintah, pemimpin partai Buruh Keir Starmer, mengatakan bahwa Boris Johnson tidak dapat memimpin.

Baca Juga: The Daddies Bersiap Menghadapi Final India Open 2022 Melawan India, Babah Ahsan: Bismillah Final!

Laporan terbaru menyebutkan bahwa PM Inggris menyaksikan sesi minum mingguan setiap Jumat oleh stafnya selama pandemi virus Corona.

Pada sesi itu, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, PM dan staf memasang lemari es berisi anggur yang dibeli khusus.

Laporan media lokal tersebut mengikuti informasi soal pelanggaran lockdown di Downing Street yang membuat kantor Boris Johnson dipaksa untuk meminta maaf kepada Ratu Elizabeth II.

Sebelumnya, Boris Johnson meminta maaf kepada parlemen karena menghadiri apa yang disebutnya acara kerja, pada saat pembatasan sosial.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Datangi Rumah Haji Faisal untuk Bawa Gala Sky: Menjenguk Sekalian Ajak Jalan sama Mayang-Chika

Kecaman terus membayangi rencana Boris Johnson untuk melanjutkan kembali jabatan perdana menteri, dimulai dengan relaksasi pembatasan pandemi yang berkelanjutan di akhir bulan.

Terkait apakah Boris Johnson dan stafnya secara sadar melanggar hukum adalah pertanyaan utama yang dibahas dalam penyelidikan oleh pegawai negeri senior Sue Gray.

Gray dikatakan telah benar-benar dibutakan oleh pengungkapan terbaru.

Media lain menerbitkan foto kulkas anggur yang dikirim ke pintu belakang di Downing Street pada Desember 2020.

Baca Juga: Dicueki Natalie Hoscler, Sule Minta Reza Rahadian Tanggung Jawab: Semua Laki-Laki Tertekan

Media itu mengatakan staf akan secara teratur mengisinya dengan banyak koper berisi alkohol.

Saksi mata mengatakan bahwa alkohol dikonsumsi dan para tamu menari mengikuti musik, dan seseorang dikirim ke toko lokal dengan koper untuk membeli anggur.

Sebagai tanggapan, juru bicara Downing Street mengatakan pemerintah sedang menunggu penyelidikan Gray untuk menetapkan fakta seputar sifat pertemuan selama pandemi.

“Temuan ini akan diumumkan pada waktunya,” tambahnya.

Baca Juga: Mengenal Sandiah, ‘Ibu Kasur’ yang Hadir di Google Doodle Hari ini

Orang-orang Inggris juga protes denham mengenakan topeng Boris Johnson menari di Downing Street, menyerukan perdana menteri untuk mengundurkan diri.

Dua pesta diadakan pada April 2021 saat sang ratu bersiap untuk menguburkan Pangeran Philip, suaminya selama 73 tahun.

Downing Street mengirim permintaan maaf ke Istana Buckingham, menyebut mereka sangat disesalkan.

Setidaknya lima anggota parlemen Partai Konservatif mengatakan mereka telah mengajukan surat menuntut mosi tidak percaya pada Boris Johnson.

Baca Juga: Lirik Lagu Wishes - Jamie Miller (OST Snowdrop) dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Akan tetapi PM Inggris berencana untuk meluncurkan "Operasi Save Big Dog" untuk menyelamatkan kepemimpinannya.

Sekutu Boris Johnson telah menggembar-gemborkan pencapaiannya di kantor, termasuk penyampaiannya tentang penarikan Brexit Inggris dari Uni Eropa.

Tetapi oposisi Partai Buruh, yang telah melonjak dalam survei sejak pengungkapan pesta mulai muncul bulan lalu, mengatakan Boris Johnson tidak layak untuk menjabat.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah