Tedros menegaskan bahwa WHO berhati-hati dalam menetapkan status ini. Dia mengatakan, pandemi bukan kata yang bisa digunakan dengan sembrono.
Ini adalah suatu kata yang, jika disalahgunakan, bisa melahirkan rasa takut tak beralasan, atau penerimaan tanpa bukti bahwa perlawanan telah berakhir. Selain itu, menyebabkan penderitaan dan kematian yang tidak perlu.
Dia menjelaskan, istilah pandemi merujuk kepada penyakit yang menyebar di banyak negara di seluruh dunia secara bersamaan.
Dia juga menyampaikan ini merupakan pandemi pertama yang disebabkan virus corona, keluarga virus yang sebelumnya juga menyebabkan merebaknya wabah SARS, dan MERS.
Saat diumumkan sebagai pandemi, virus corona telah menginfeksi 124.660 orang di lebih dari 100 negara dan menyebabkan 4.585 kematian.
Baca Juga: 4 Hari Mayat di Depok Membusuk di Kamarnya, Polisi Temukan Korban dalam Kondisi Membengkak
Sebanyak 67.050 orang telah dinyatakan sembuh dari virus yang diduga berasal dari pasar ikan Huanan di Wuhan, Tiongkok itu.
"COVID-19 sekarang sudah bisa dikarakteristikkan sebagai pandemi. Virus corona sebelumnya belum pernah mencapai level pandemi," kata Tedros dalam konferensi persnya di markas WHO.
Dia mengatakan, beberapa negara telah menunjukkan kemampuan menekan dan mengendalikan wabah. Namun ia menyayangkan beberapa negara gagal bertindak cepat dalam menahan penyebaran.