Kabel Bawah Laut Rusak, Tonga Bisa Terisolasi dari Dunia selama Satu Bulan Usai Dihantam Tsunami

- 19 Januari 2022, 10:35 WIB
Tonga bisa terisolasi dari dunia selama sebulan karena kabel bawah laut yang rusak.
Tonga bisa terisolasi dari dunia selama sebulan karena kabel bawah laut yang rusak. /Planet Labs PBC/Reuters

PR DEPOK - Tonga yang baru saja dihantam tsunami akibat meletusnya gunung berapi di bawah laut bisa saja terisolasi dari dunia selama satu bulan.

Hal itu dikarenakan, kabel bawah laut yang menghubungkan Tonga dan seluruh dunia rusak parah dan membutuhkan perbaikan dalam waktu yang lama.

Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Selandia Baru pada Rabu, 19 Januari 2022, di mana perbaikan kabel bawah laut tersebut membutuhkan waktu setidaknya satu bulan.

Baca Juga: Sudah Lama Tak Makan, Ivan Gunawan Akui Lupa dengan Makanan Cepat Saji

"Perusahaan kabel AS SubCom menyarankan akan memakan waktu setidaknya empat minggu untuk memperbaiki koneksi kabel Tonga," kata kementerian itu dalam pembaruan tentang bencana, yang telah memisahkan negara kecil Pasifik Selatan itu dari bagian dunia lainnya.

Tonga telah terisolasi sejak letusan dahsyat pada Sabtu yang memutuskan kabel di dua tempat.

Komunikasi kecil yang terjadi setelah bencana hanya melalui beberapa telepon satelit, terutama yang diselenggarakan oleh kedutaan asing di ibu kota Nuku'alofa.

Baca Juga: Soroti Pernyataan Arteria Dahlan yang Minta Kejati Berbahasa Sunda Diganti, Gus Umar: Apa Salahnya?

Operator telekomunikasi Digicel, yang memulihkan beberapa layanan dasar 2G domestik, melaporkan bahwa melanjutkan komunikasi internasional masih bisa dilakukan.

Perusahaan itu mengatakan tampaknya ada dua putus kabel yang terpisah, satu berada 37 kilometer (23 mil) di lepas pantai dan yang lainnya adalah kabel domestik yang dekat dengan gunung berapi, membuat perbaikan menjadi sulit.

Sebuah kapal perbaikan saat ini sedang dalam perjalanan dari negara tetangga Papua Nugini. Sementara itu, upaya untuk membangun tautan satelit broadband s ementara untuk Tonga tampaknya terhenti.

Baca Juga: DPR Sahkan UU IKN, Hilmi Firdausi: Kenapa Ini Buru-buru Sekali?

Operator Kacific, yang terlibat dalam perselisihan kontrak dengan pemerintah Tonga sejak gangguan kabel terakhir pada 2019, mengatakan siap membantu tetapi belum diminta untuk melakukannya.

"Kami belum melakukan kontak dengan pemerintah untuk membahas layanan kami," kata kepala eksekutif Kacific Christian Patouraux kepada AFP.

Dia mengatakan perusahaan yang berbasis di Singapura siap untuk menyediakan rangkaian lengkap layanan broadband satelit di bawah Perjanjian Layanan Kerangka yang ditandatangani oleh Otoritas Tonga pada 2019.

Baca Juga: Soal IKN Baru, Farid Gaban Ingatkan Soal Perpindahan IKN di Myanmar: Ibu Kota Hantu, Sedikit yang Mau Pindah

Namun, pemerintah Tonga yang sebelumnya tidak melanjutkan kontrak dan sengketa itu sekarang harus melalui arbitrase di Singapura, katanya.

"Kacific bersedia dan mampu memulihkan konektivitas karena ada perjanjian yang sah dan ditandatangani antara pemerintah Tonga dan Kacific.

"Yang kami butuhkan hanyalah mengaktifkan layanan itu dan melakukan kontrak itu. Kami sekarang menunggu instruksi. Kami memiliki satu pesan sederhana untuk Pemerintah Tonga. Kami dapat membantu. Silakan hubungi kami," kata Patouraux.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah