PR DEPOK - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa sekitar 84.000 orang atau lebih dari 80 persen populasi di Tonga telah terkena dampak parah dari bencana tsunami.
Orang-orang Tonga terkena dampak parah karena kehilangan rumah, kehilangan komunikasi, dan terutama kebutuhan air yang bersih.
Hal itu pun dikonfirmasi oleh juru bicara PBB Stephane Dujarric, yang memaparkan dampak dari tsunami di Tonga.
"Mereka terkena dampak karena kehilangan rumah, kehilangan komunikasi, yang kami pahami adalah masalah air," ucap Dujarric dikutip PR Depok dari NDTV, 20 Januari 2022.
Lebih lanjut Ia menyebut, kebutuhan kemanusiaan yang paling mendesak adalah air bersih, makanan dan barang-barang non-makanan.
Sumber air di Tonga yang merupakan kebutuhan terbesar bagi penyelamatan kehidupan sudah tercemar.
Baca Juga: Jadwal dan Prediksi Susunan Pemain Elche vs Real Madrid di Copa del Rey
Selandia Baru mengatakan, Tonga adalah salah satu dari sedikit negara yang bebas dari Covid-19, dan telah setuju untuk menerima dua kapal bantuan yang membawa pasokan.