Terjadi Ledakan Bom dalam Minibus di Afghanistan, Sedikitnya 7 Orang Dilaporkan Tewas

- 23 Januari 2022, 06:20 WIB
Ilustrasi ledakan bom. 7 orang dilaporkan tewas dalam sebuah insiden ledakan pada minibus di sebuah kota di Afghanistan bagian barat.
Ilustrasi ledakan bom. 7 orang dilaporkan tewas dalam sebuah insiden ledakan pada minibus di sebuah kota di Afghanistan bagian barat. /Pixabay

PR DEPOK – Sedikitnya tujuh orang tewas dalam ledakan bom di sebuah minibus di kota Herat, Afghanistan barat.

Menurut para pejabat Afghanistan yang bersangkutan, di antara tujuh orang yang tewas itu terdapat perempuan.

"Empat wanita termasuk di antara tujuh yang tewas," kata kepala rumah sakit provinsi Herat, Arif Jalali, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Komandan Taliban Herat, Mawlawi Ansari mengatakan bahwa sembilan orang terluka.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karier dan Keuangan Minggu, 23 Januari 2022: Gemini Pendapatan Anda Cenderung Meningkat

Ledakan itu dikonfirmasi oleh kantor intelijen Herat.

"Laporan awal menunjukkan itu adalah bom lengket yang menempel pada tangki bahan bakar kendaraan penumpang," ujar Sabit Harwi, juru bicara kantor tersebut.

Polisi provinsi Herat dan departemen kebudayaan juga mengkonfirmasi ledakan bom tersebut.

Baca Juga: Catat! Ini 13 Ruas Jalan di DKI Jakarta yang Masih Diberlakukan Sistem Ganjil Genap

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu.

Keamanan di Afghanistan telah meningkat pesat sejak pertempuran bersenjata selama 20 tahun oleh Taliban berakhir dengan perebutan kelompok itu di ibu kota, Kabul, pada Agustus.

Namun, beberapa serangan telah dilaporkan setiap minggu di seluruh negeri.

Baca Juga: Pengunjuk Rasa Desak Ketua Lembaga Pemberantasan Korupsi Malaysia Ditangkap karena Diduga Lakukan Pelanggaran

Di antara serangan itu termasuk beberapa yang diklaim oleh cabang regional ISIL (ISIS), Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K).

ISKP telah dituduh secara teratur menargetkan komunitas Syiah Hazara di negara itu dengan serangan mematikan.

Daerah di mana ledakan terjadi di dekat stasiun bus juga dihuni oleh komunitas tersebut.

Baca Juga: Tarif Parkir Rp350 Ribu Viral, Pemkot Yogyakarta Tegas Tak Bakal Menggugat sang Pengunggah

Herat adalah kota terbesar ketiga di negara itu, dekat dengan perbatasan dengan Iran, tetapi tetap relatif damai dalam beberapa bulan terakhir.

Selain kekhawatiran terkait keamanan, ekonomi Afghanistan tetap kacau karena dukungan untuk negara itu telah mengering di tengah pengambilalihan Taliban.

Komunitas internasional tetap waspada terhadap kelompok itu, dan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada beberapa pemimpinnya.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Film Terbaik dari Park Shin Hye, Salah Satunya My Annoying Brother

PBB memperkirakan hampir 23 juta warga Afghanistan atau sekitar 55 persen dari populasi, menghadapi tingkat kelaparan yang ekstrem.

Hampir sembilan juta orang berisiko kelaparan saat musim dingin berlangsung.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah