PR DEPOK - Sedikitnya sekitar 32 orang, termasuk anak-anak tewas akibat serangan bersenjata di negara bagian Jonglei, Sudan Selatan.
Sebelumnya telah terjadi serangan di desa Dungrut dan Machined pada Minggu, 23 Januari lalu. Serangan yang membuat para warga sipil dari komunitas Dinka Bor melarikan diri.
Serangan tersebut berasal dari kelompok pemuda bersenjata dari etnis Murle. Mereka mulai melepaskan tembakan secara membabi-buta serta membakar sebuah properti.
Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, usai adanya serangan. Telah dilaporkan adanya tiga orang anak yang tewas setelah berusaha melarikan diri.
Baca Juga: Berhasil Lakukan Pertemuan, Ini yang Dibahas Taliban dan Pejabat Negara Barat
Ketiga anak tersebut diketahui tenggelam di sungai saat mencoba melarikan diri. Hal itu sebagaimana yang dilaporkan oleh UNMISS (lembaga PBB yang sedang bermisi di Sudan Selatan).
Kemudian sekitar 26 orang juga dilaporkan telah terluka dan yang lainnya masih belum ditemukan selama dua hari sejak pertumpahan darah di wilayah Baidit berlangsung.
UNMISS pun ikut mengutuk perbuatan keji dari kelompok Murle terhadap warga sipil. dan mereka juga akan mendesak agar para pelaku untuk segera bertanggungjawab atas perbuatannya.