Ragam Fasilitas Karantina Virus Corona di Asia, dari Hotel Mewah hingga Kamp Kumuh

- 2 April 2020, 09:38 WIB
Singapura.
Singapura. //Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Maret 2020 dicatat sebagai bulan di mana Virus Corona atau COVID-19 benar-benar mulai menyebar hampir di seluruh dunia, sayangnya lonjakan kasus di berbagai negara belum juga dapat dibendung.

Oleh karena itu, sejumlah negara baik dari benua Eropa, Amerika, bahkan Asia ramai-ramai menjemput dan memulangkan warganya ke masing-masing negaranya.

Protokol pandemi virus corona salah satunya melakukan karantina selama 14 hari setelah datang maupun pergi dari luar negeri, hampir semua negara menerapkan hal ini supaya tidak ada kasus penyebaran COVID-19 yang lebih banyak di negara mereka.

Baca Juga: Daftar Mall di Depok yang Tutup Sementara untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Terhitung hingga April, Indonesia sediri telah memfasilitasi karantina terkait virus corona kepada warga negaranya yang baru datang dari luar negeri.

Pertama pada WNI dari Wuhan, Tiongkok yang dikarantina di Pulau Natuna, Kedua pada ABK Kapal Diamond Princess dan World Dream di Pulau Sebaru, dan ketiga masih dijadwalkan untuk TKI dari Malaysia yang akan dikarantina di RSD Pulau Galang.

Layaknya Indonesia, berbagai negara di Asia juga memiliki fasilitas karantina mulai dari hotel, hingga sebuah kamp untuk menampung warganya.

Baca Juga: Soal Pembebasan Narapidana, Koruptor dan Terorisme Tidak akan Dibebaskan

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters, Singapura sebagai salah satu negara yang kerap dipuji oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait penanganannya terhadap virus corona memberikan fasilitas karantina gratis bagi warganya yang datang dari Amerika Serikat dan Inggris.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio saat meninjau hotel Accor.*
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio saat meninjau hotel Accor.*

"Ketika Pemerintah Singapura meminta warga Singapura untuk pulang, kami berpikir bahwa penduduk yang kembali akan membutuhkan akomodasi alternatif," kata Tan Shi Hui, direktur eksekutif Park Hotel Group yang memberikan fasilitas kamar hotel mereka pada para WN Singapura yang baru datang dari AS dan Inggris.

Mereka yang dikarantina di hotel diberikan pelayanan yang sangat mewah, terlebih mereka tidak bisa meninggalkan kamar, sehingga pelayan akan siap siaga melayani.

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tertular, Berikut Protokol Penguburan Jenazah Virus Corona

Mulai dari mengantar makan hingga layanan binatu.

Tugas mereka hanyalah melaporkan kondisi kesehatan kepada pemerintah setiap hari, mereka bahkan diawasi oleh kamera CCTV.

Fasilitas karantina virus corona di Singapura bahkan dijuluki sebagai fasilitas "Crazy Rich Asian", oleh penggunanya.

Baca Juga: Viral, Pocong Pencegah Virus Corona Purworejo Debut di Korea Selatan

Sementara itu, beberapa hotel di Thailand dan Indonesia menawarkan paket 14 hari, sehingga tamu dapat mengisolasi diri dengan sangat nyaman.

Bukan hanya itu, sebuah hotel di Sydney bahkan menawarkan paket Home Away From Home atau Karantina Jauh dari Rumah di tengah pandemi virus corona ini.

Di sisi lain, Vietnam mengirim puluhan ribu warganya yang baru datang dari luar negeri itu ke sebuah kamp.

Baca Juga: Wabah Virus Corona Tak Kunjung Usai, ASN Depok Work Form Home Lagi Hingga 21 April

Satu kamp mampu menampung 10 hingga 20 orang.

Pascakonflik yang meluluhlantahkan bumi Suriah, jutaan warganya kini terkatung-katung di kamp-kamp pengungsian dengan kondisi yang memprihatinkan. Harus merasakan kepanasan di musim panas, dan kedinginan di musim dingin yang ekstrem.
Pascakonflik yang meluluhlantahkan bumi Suriah, jutaan warganya kini terkatung-katung di kamp-kamp pengungsian dengan kondisi yang memprihatinkan. Harus merasakan kepanasan di musim panas, dan kedinginan di musim dingin yang ekstrem.


Hong Kong menyiapkan tiga blok perumahan umum untuk mengarantina kasus virus corona berisiko tinggi.

Sementara itu, beberapa orang India dipaksa untuk melakukan karantina di bangsal isolasi rumah sakit, dan fasilitas militer.

Baca Juga: Guru Besar Unpar: Ada 4 Kewajiban Pemerintah Ketika Karantina Wilayah

Toilet di sana terlihat sangat kumuh, beberapa orang bahkan kabur karena takut tertular virus jika terus diisolasi.

"Pemerintah sama sekali tidak siap. Pandemi telah menunjukkan ketidakcukupan sistem kesehatan masyarakat di negara-negara yang tidak siap untuk menangani jumlah seperti itu, dan harus muncul dengan solusi cepat," ujar Bhattacharyya, seorang spesialis senior di kelompok nirlaba Yayasan Kesehatan Masyarakat India.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x