Bayi Baru Lahir di Thailand Kenakan Pelindung Wajah saat Pandemi Virus Corona

- 4 April 2020, 10:25 WIB
Foto Bayi yang baru lahir memakai pelindung wajah di sebuah rumah sakit di Bangkok untuk menghindari virus corona
Foto Bayi yang baru lahir memakai pelindung wajah di sebuah rumah sakit di Bangkok untuk menghindari virus corona /Daily Mail

PIKIRAN RAKYAT - Sejak awal tahun 2020, kasus merebaknya laporan tentang virus corona hingga saat ini masih jadi momok yang menakutkan.

Menurut laporan dari world meters, kasus secara global per tanggal 3 April 2020 tercatat ada 1.978 kasus, di antaranya ada 1.378 kasus aktif.

Virus corona menginfeksi hidung, sinus, dan tenggorokan bagian atas.

Baca Juga: Perancang Sepatu Terkenal Italia Meninggal Dunia Akibat Virus Corona

Meski begitu, infeksi beberapa jenis virus corona ternyata bisa berdampak serius.

Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus influenza.

Virus ini menyebar melalui batuk dan bersin mereka yang terinfeksi.

Baca Juga: Terhalang Birokrasi, Alat Tes Virus Corona Buatan Anak Bangsa Belum Bisa Digunakan

Penyebaran juga bisa terjadi lewat sentuhan tangan, wajah, dan pegangan pintu atau bagian lain yang umum disentuh.

Siapa pun dapat terinfeksi virus corona ini, terutama bayi dan anak kecil, serta orang dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini.

Untuk itu, perlindungan diri harus tetap dilakukan apalagi penyebaran virus corona ini sudah hampir ke berbagai negara.

Baca Juga: Kasus Virus Corona Semakin Bertambah di Indonesia, Xi Jinping Kembali Telepon Jokowi

Tim medis dan orang yang positif virus corona wajib menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) untuk mencegah infeksi.

Berdasarkan laporan terbaru yang dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Daily Mail Di negara Thailand terdapat bayi yang baru lahir harus diikat menggunakan pelindung wajah di salah satu rumah sakit di Bangkok.

Bayi itu diikat menggunakan pelindung agar tetap aman dari infeksi virus corona ketika ia berbaring di ranjang di rumah sakit BNH di ibukota Bangkok, Thailand.

Baca Juga: Yasonna Laoly Ingin Bebaskan Napi Koruptor Demi Cegah Corona, ICW: Tidak Ada Kaitannya

Alat pelindung itu menutupi hampir setengah tubuh mungil anak itu, terlihat bayi tersebut juga dibalut dengan pakaian bayi dengan hanya wajahnya yang mencuat keluar.

Sementara itu dikutip dari New York Times, sebuah penelitian terhadap lebih dari 2.000 anak dengan virus di Tiongkok menemukan bahwa bayi sangat rentan terkena infeksi parah.

Dr. Andrea Cruz, seorang associate professor pediatrics dari Baylor College of Medicine, mengatakan bahwa anak-anak prasekolah dan bayi cenderung menjadi lebih rentan sakit karena sistem kekebalan tubuh mereka masih lemah.

Baca Juga: Peraturan Baru, Pendaftaran hingga Akad Nikah Online Tidak Dilayani Selama Virus Corona

Sementara itu, untuk gejala infeksi virus corona pada bayi sedikit berbeda dengan gejala yang muncul pada orang dewasa.

Pada bayi gejala yang ditimbulkan yakni demam, batuk, sesak nafas, keinginan minum susu berkurang, lemas serta diare.

Oleh karena itu, perlindungan terhadap bayi harus dilakukan secara extra.

Baca Juga: Sudah Dapat Diakses, Begini Cara Mudah Dapatkan Listrik Gratis

Terkait kondisi di Thailand saat ini, Perdana menteri Thailand telah mengumumkan kebijakan baru yakni jam malam di seluruh wilayahnya.

Kebijakan ini adalah langkah terbaru pemerintah untuk membatasi pertemuan dan membuat orang tinggal di rumah, adapun ketentuan jam malam tersebut yakni sekitar jam 10 malam hingga 4 sore.

Lebih lanjut, Prayuth mengatakan Kami memprioritaskan kesehatan daripada kebebasan.

Baca Juga: Jumlah Kasus Corona Terus Meningkat, Depok Perpanjang Larangan Kegiatan Keagaamaan Massal

Prayuth juga mengatakan dia akan memastikan bahwa rumah sakit mendapatkan pasokan yang mereka butuhkan.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x