Laporan WHO: Puluhan Ribu Ton Limbah Medis Pandemi Covid-19 Ancam Kesehatan Manusia

- 2 Februari 2022, 15:33 WIB
Ilustrasi jarum suntik yang menjadi limbah medis selama pandemi Covid-19.
Ilustrasi jarum suntik yang menjadi limbah medis selama pandemi Covid-19. /PEXELS/Piyapong Sayduang

PR DEPOK - Selama pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Desember 2019 hingga saat ini, jarum suntik bekas hingga botol vaksin bekas telah menumpuk.

Tumpukan jarum suntik hingga botol vaksin bekas selama pandemi Covid-19 tersebut akhirnya tak sadar telah menghasilkan puluhan ribu ton limbah medis.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa mengungkapkan, puluhan ribu ton limbah medis itu kini mengancam kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Juga: Dorce Gamalama Bandingkan Buya Yahya dengan Ustaz Lain: Terima Kasih, Saya Sangat Hormat

Bahan tersebut sebagian dapat menular karena virus corona dapat bertahan di permukaan, berpotensi membuat petugas kesehatan mengalami luka bakar, luka tertusuk jarum suntik, dan kuman penyebab penyakit, kata laporan itu.

Masyarakat yang dekat dengan tempat pembuangan sampah yang dikelola dengan buruk juga dapat terpengaruh melalui udara yang terkontaminasi dari pembakaran sampah, kualitas air yang buruk atau hama pembawa penyakit, tambahnya.

Laporan tersebut menyerukan reformasi dan investasi termasuk melalui pengurangan penggunaan kemasan, menyebabkan serbuan plastik dan penggunaan alat pelindung yang terbuat dari bahan yang dapat digunakan kembali dan dapat didaur ulang.

Baca Juga: Soal Lonjakan Varian Omicron, Anies Baswedan Minta Masyarakat Tak Panik karena Alasan Ini

Diperkirakan sekitar 87.000 ton alat pelindung diri (APD), atau setara dengan berat beberapa ratus paus biru, telah dipesan melalui portal PBB hingga November 2021, sebagian besar diperkirakan berakhir sebagai limbah.

Laporan itu juga menyebutkan sekitar 140 juta alat uji dengan potensi menghasilkan 2.600 ton, sebagian besar menghasilkan sampah plastik dan limbah kimia yang cukup untuk mengisi sepertiga kolam renang Olimpiade.

Selain itu, diperkirakan bahwa sekitar 8 miliar dosis vaksin yang diberikan secara global telah menghasilkan tambahan 144.000 ton limbah dalam bentuk botol kaca, jarum suntik, jarum, dan kotak pengaman.

Baca Juga: Bakal Rasakan Parade Cinta, Simak 3 Zodiak yang Diprediksi Beruntung pada Valentine 2022

Laporan WHO tidak menyebutkan contoh spesifik di mana penumpukan paling mengerikan terjadi.

Namun, laporan itu merujuk pada tantangan seperti pengolahan dan pembuangan limbah resmi yang terbatas di pedesaan India serta sejumlah besar lumpur tinja dari fasilitas karantina di Madagaskar.

Bahkan sebelum pandemi, sekitar sepertiga fasilitas kesehatan tidak dilengkapi untuk menangani beban limbah yang ada, kata WHO.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Bloomberg NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x