Kehidupan Akan Kembali Normal 18 Bulan Usai Pandemi Corona, Ujar Bos Microsoft Bill Gates

- 12 April 2020, 19:06 WIB
WARGA berjemur di area rel kereta api d tengah masa PSBB terkait pandemi virus corona di Jakarta, Minggu 12 April 2020.*
WARGA berjemur di area rel kereta api d tengah masa PSBB terkait pandemi virus corona di Jakarta, Minggu 12 April 2020.* /WILLY KURNIAWAN/REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Bos Microsoft Bill Gates memperingatkan, dibutuhkan waktu 18 bulan agar kehidupan kembali normal setelah pandemi virus corona.

Dia mengatakan, krisis akibat pandemi virus corona sangat sulit diatasi sebelum adanya percobaan vaksin.

Bill gates mengatakan, pemerintah dapat menemukan vaksin dengan lebih cepat selama peneliti vaksin dijanjikan tidak akan dituntut jika terjadi kesalahan. Namun, syarat itu sangat berisiko.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Daily Star, Minggu 12 April 2020, Bill Gates menyatakan vaksin saat ini adalah hal yang paling dibutuhkan dan mendesak.

Baca Juga: Bertambah 399 Kasus, Indonesia Catat Penambahan Kasus Corona Tertinggi dalam Sehari

"Kami ingin kembali ke kehidupan yang kami miliki sebelum virus corona melanda," katanya.

Bill Gates juga melihat banyak sekali segmen dalam kehidupan yang terganggu. Kehancuran ekonomi dan tekanan psikologis adalah hal yang sangat sulit dihadapi.

"Orang-orang seperti saya dan Tony Faucci (Direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease) mengatakan, 18 bulan (waktu yang dibutuhkan untuk bisa kembali normal)," katanya.

"Jika semuanya berjalan sempurna, kami bisa melakukan sedikit lebih baik dari itu, tetapi akan ada harga yang harus dibayar," ujarnya.

Baca Juga: Penelitian Buktikan Virus Corona Bisa Bertahan 7 Hari di Masker, 4 Hari di Uang

Bill Gates mengharapkan pemerintah segera memutuskan apakah mereka akan mengganti kerugian perusahaan atau tetap bertahan dengan kurun waktu sekira 18 bulan.

Bill Gates mengatakan, adanya persiapan yang kurang menjelang pandemi virus corona.

"Kami pasti akan melihat ke belakang dan berharap telah berinvestasi lebih banyak sehingga dapat dengan cepat memiliki semua diagnostik, obat-obatan, dan vaksin," katanya.

Baca Juga: Amerika Serikat Jadi Negara dengan Kasus Kematian Akibat Corona Terbanyak, Geser Italia

Dia juga mengungkapkan, kurangnya investasi medis berarti butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan vaksin yang sudah siap dan teruji.

Akan tetapi, penanganan dan pembuatan vaksin bisa dilakukan dalam waktu kurang dari setahun dengan persiapan yang tepat.

"Saya benar-benar berpikir sekarang, karena ini sudah sangat dramatis. Kita tidak siap untuk pandemi ini. Namun, saya pikir kita akan siap untuk pandemi berikutnya dengan menggunakan alat-alat sains baru yang sangat bisa diandalkan," tuturnya.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x