“Itu membuat puncak-puncak sebelumnya terlihat hampir datar. Kita masih berada di tengah pandemi ini. Semoga kita semakin mendekati akhir," katanya.
Menurutnya, saat ini masih banyak negara yang belum melewati puncak Omicron mereka.
Van Kerkhove mengatakan dia sangat prihatin bahwa jumlah kematian telah meningkat selama beberapa minggu berturut-turut.
"Virus ini terus berbahaya," katanya.
WHO melacak empat sub-garis keturunan Omicron. Sementara sub-strain BA.1 dominan, BA.2 lebih mudah menular dan diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya kasus Omicron.
Van Kerkhove mengatakan sejauh ini tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa BA.2 mengakibatkan penyakit Covid-19 yang lebih parah daripada BA.1, tetapi menekankan bahwa itu masih "hari-hari awal" dalam pengumpulan bukti.
Mahamud menambahkan, belum diketahui apakah seseorang bisa terinfeksi BA.1 dan BA.2 secara bersamaan.
Covid-19 telah menewaskan hampir 5,75 juta orang sejak muncul di China pada Desember 2019, menurut penghitungan AFP yang dikumpulkan dari sumber resmi pada Selasa.