Redam Laporan Apartheid, Israel Gunakan Google Ads Tuduh Balik Amnesty International

- 11 Februari 2022, 15:10 WIB
Laporan terbaru Amnesty International menyebut Israel melakukan apartheid terhadap warga Palestina yang kemudian mendapat bantahan keras dari rezim Zionis dan AS.
Laporan terbaru Amnesty International menyebut Israel melakukan apartheid terhadap warga Palestina yang kemudian mendapat bantahan keras dari rezim Zionis dan AS. /REUTERS/Ammar Awad

PR DEPOK - Baru-baru ini Kementerian Luar Negeri Israel membuat situs melalui Google Ads yang diperuntukkan mencoreng kelompok hak asasi Amnesty International.

Halaman situs tersebut, yang berada di URL resmi pemerintah Israel dengan menyertakan kementerian luar negerinya, berisikan tautan artikel yang menuduh Amnesty International.

Halaman yang dipromosikan melalui Google Ads tersebut menyebut Amnesty sebagai organisasi radikal yang laporannya menandai semua definisi anti-semit modern terhadap Israel.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Harga Istana Negara di IKN Tak Masuk Akal, dr. Eva Chaniago: Nah Ahlinya Juga Gak Percaya

Tampaknya hal ini, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Eye pada Jumat, 11 Februari 2022, merupakan upaya yang dibuat Israel untuk mempengaruhi khalayak internasional dan meredam dampak laporan Amnesty International lebih jauh.

Pasalnya, menuduh siapa pun yang mengkritik Israel sebagai anti-semit adalah teknik propaganda klasik, yang dirancang untuk membungkam mereka yang menyebut pelanggaran hak asasi manusia Israel.

Halaman situs tersebut juga menegaskan bahwa Amnesty International bertujuan untuk menghancurkan Israel.

Baca Juga: LINK NONTON Forecasting Love and Weather Episode 1, Spoiler: Kisah Cinta Bersemi di Kantor Cuaca Korea

“Tujuan dari laporan ini adalah untuk menghilangkan Negara Israel atau menyangkal haknya untuk eksis sebagai negara bangsa dari orang-orang Yahudi," tulisnya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x