Tahanan juga mengancam akan mengadakan mogok makan satu hari pada Senin.
Thaer Shreiteh, juru bicara PPS, mengatakan kebijakan hukuman seperti itu berdampak pada kehidupan dan semangat para tahanan.
“Para tahanan hidup dalam jadwal harian tertentu, mereka memiliki sesi membaca dan waktu tertentu untuk berolahraga misalnya. Jadi ketika administrasi mengurangi waktu fora, tujuannya adalah menargetkan kehidupan sehari-hari para tahanan,” kata Shreiteh, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Dia mengatakan bahwa administrasi penjara mengetahui setiap perubahan dalam rincian hari tahanan menyebabkan ketegangan.
Ia menambahkan hal itu meningkatkan tekanan pada tahanan yang berada di kamar dengan enam atau tujuh tahanan lainnya.
Shreiteh mengatakan otoritas penjara mengancam tahanan di Penjara Hadarim di utara negara itu dengan melarang kunjungan keluarga dan akses kantin selama sebulan, tetapi tindakan itu belum final.
Pekan lalu, tahanan di beberapa penjara membubarkan sistem representasi mereka, di mana tahanan dari partai politik yang berbeda dipilih untuk mewakili tuntutan narapidana lain dalam negosiasi dengan otoritas penjara Israel.
Sementara itu, bagian-bagian di Penjara Ofer dekat Ramallah yang diduduki digerebek oleh pasukan khusus Israel dan para tahanan diserang secara fisik.