Semakin Terorganisir, Penyelundupan Narkotika Suriah ke Yordania Gunakan Pesawat Tak Berawak

- 20 Februari 2022, 15:15 WIB
Ilustrasi bendera Yordania.
Ilustrasi bendera Yordania. /Pixabay

PR DEPOK - Salah satu perwira militer Yordania mengungkap perdagangan narkotika dari Suriah ke Yordania yang menjadi lebih terorganisir melalui penggunaan senjata, pesawat tak berawak, dan kendaraan canggih.

Berbicara kepada wartawan selama tur perbatasan Yordania dengan Suriah, Kolonel Zaid Al Dabbas mengatakan operasi penyelundupan narkoba selalu dilindungi kelompok bersenjata.

"Hal paling berbahaya yang kami perhatikan baru-baru ini adalah kehadiran kelompok-kelompok bersenjata di samping para penyelundup narkoba"

Baca Juga: Pendaftar Tahun 2020 dan 2021 Bisa Daftar di Kartu Prakerja Gelombang 23, Ini Syaratnya

"Mereka juga mengadopsi taktik baru dengan menggunakan kendaraan canggih dan pesawat tak berawak," ujar Dabbas menambahkan, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Monitor pada Minggu, 20 Februari 2022.

Para penyelundup dan pengawal bersenjatanya yang beroperasi di Suriah selatan saat ini berjumlah sekitar 160 kelompok.

Baca Juga: Ditunjuk Jokowi, Masa Jabatan Kepala dan Wakil Otorita IKN Nusantara Selama 5 Tahun

Operasi tersebut mengakibatkan peningkatan signifikan dalam volume narkotika yang diselundupkan.

Sejak awal tahun ini, 17.348 bungkus ganja dan lebih dari 16 juta pil Captagon telah disita dari Suriah oleh otoritas Yordania, dibandingkan dengan 15,5 juta pil di seluruh 2021 dan 1,4 juta pil pada 2020.

Selain itu selama operasi pemberantasan narkotika, menurut Dabbas, militer Yordania telah membunuh 30 penyelundup sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Soroti Penghargaan Firli Bahuri untuk Istri, Mantan Pegawai KPK: Kesepakatan Kita Dikhianati

Kolonel Mustafa Al-Hiyari, perwira senior Yordania lainnya, mengatakan bahwa siapapun yang mencoba untuk menyelundupkan narkoba ke Yordania akan dihukum mati.

"Mereka (para penyelundup narkoba) akan mati. Yordania mengorbankan perang di sepanjang perbatasan guna melawan pengedar narkoba dan mereka yang mendukungnya," katanya.

Al-Hiyari mengklaim bahwa pihak berwenang Yordania bekerja sama dengan rezim Suriah, yang telah memberikan respons yang sangat positif terhadap upaya Amman untuk mencegah masuknya narkotika.

Baca Juga: Pendaftaran DTKS DKI 2022 Ditutup Hari Ini, Segera Akses Laman Ini untuk Daftar Secara Online

Al-Hiyari mengakui, bagaimanapun, bahwa beberapa elemen pemerintah dan militer Suriah sebenarnya membantu para penyelundup dengan membocorkan informasi rahasia di setiap pos penjagaan perbatasan Suriah-Yordania.

Ketika perdagangan narkotika skala besar seperti pil captagon mulai meningkat selama beberapa tahun terakhir, banyak yang mengira bahwa kelompok teror ISIS bertanggung jawab atas produksi dan distribusi.

Namun kemudian diketahui bahwa rezim Suriah Bashar al-Assad dan milisi afiliasinya memproduksi obat-obatan dan melakukan operasi penyelundupan di Timur Tengah dan Eropa dalam upaya untuk mendapatkan dana serta menghindari sanksi internasional.

Baca Juga: Cara Daftar DTKS Online 2022 Lewat HP Pakai KTP agar Dapat PKH, BPNT, hingga KIP Kuliah

Masalah ini menjadi semakin serius bagi negara-negara sekitarnya di kawasan itu, khususnya Yordania dan Arab Saudi.

Begitu juga dengan taktik yang semakin terorganisir yang digunakan tampaknya menandakan bahwa upaya untuk memberantas para penyelundup narkotika semakin susah.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah