Beberapa minggu kemudian, Rusia memberikan dukungannya di belakang pemberontakan separatis yang pecah di timur Ukraina.
Lebih dari 14.000 orang tewas dalam pertempuran yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Pertempuran tersebut juga telah menghancurkan jantung industri timur Ukraina yang dikenal sebagai Donbas.
Baik Ukraina dan Barat menuduh Rusia mengirim pasukan dan senjata untuk mendukung pemberontak tetapi Moskow membantah tuduhan itu, menyatakan bahwa Rusia yang bergabung dengan separatis melakukannya secara sukarela.
Tahun 2015, kesepakatan damai dibuat dengan perjanjian Minsk II yang ditengahi
Prancis dan Jerman untuk membantu mengakhiri pertempuran skala besar.
Kesepakatan 13 poin tersebut mewajibkan Ukraina untuk menawarkan otonomi kepada wilayah separatis dan amnesti bagi pemberontak.
Sementara Ukraina akan mendapatkan kembali kendali penuh atas perbatasannya dengan Rusia di wilayah yang dikuasai pemberontak.
Namun, kesepakatan tersebut sangat kompleks, karena Moskow terus bersikeras bahwa pihaknya bukan pihak dalam konflik dan oleh karena itu tidak terikat dengan persyaratannya.
Baca Juga: Lirik Lagu STAYC - RUN2U, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia