PR DEPOK - Belakangan ini publik mulai bertanya-tanya, kapan pandemi virus Covid-19 ini akan berakhir, setelah kembali muncul varian baru dari keturunan Omicron.
Setelah melewati Covid-19 varian Delta, belakangan ini dunia kembali dihadapkan dengan gelombang virus baru, varian Omicron yang dikabarkan lebih ganas dari yang sebelumnya.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari NDTV, sejumlah Pakar Kesehatan dunia, telah mengumpulkan sampel dari beberapa orang yang terkena Covid-19 BA.2 (keturunan Omicron), dari berbagai negara.
Baca Juga: Cara Daftar PKH Online 2022 di Aplikasi Cek Bansos untuk Dapat Bantuan Rp3 juta
"Kami tidak melihat perbedaan tingkat keparahan BA.1 dibandingkan dengan BA.2 (keturunan Omicron)," kata Maria Van Kerkhove, yang merupakan seorang pejabat senior di WHO.
Sebagai informasi, World Health Organization (WHO) merupakan bentuk kerja sama internasional multilateral, yang dijalin oleh banyak negara, dan hanya fokus pada bidang kesehatan dunia.
Organisasi kesehatan dunia mengklaim, jenis asli virus corona subvarian Omicron tidak lebih parah dari aslinya.
Baca Juga: Jadi Hit Besar, TREASURE Berhasil Capai Penjualan Album Minggu Pertama Tertinggi Tahun 2022
"Jadi ini memiliki tingkat keparahan yang sama terkait dengan risiko rawat inap," ucap Maria Van Kerkhove.